Alasan Alwih Bela Pedagang Sayur di Mamasa saat Hendak Digusur oleh Satpol PP
Ditengah hiruk pikuk bentakan dibalas bentakan oleh petugas penertiban dan para pedagang saat hendak melakukan penggusuran, ada seorang terketuk hatin
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Ansar
TRIBUNMAMASA.COM, MAMASA - Satuan Polisi Pamong Paraja (Satpol PP) sempat mendapat perlawanan oleh sejumlah masyarakat saat hendak menertibkan pedagang sayur di Jl Emmy Saelan Kelurahan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulbar Rabu (15/5/2019) pagi.
Saat petugas mulai melakukan penertiban dan penggusuran, seseorang terketuk hatinya membela pedagang kecil itu.
Dia adalah Alwih seorang agamawan di Kabupaten Mamasa.
Lirik Lagu Al Barq Al Yamani yang Dinyanyikan Nissa Sabyan & Adam Ali, Trending di Youtube
PSM ke Semifinal Piala AFC 2019, Bek Persija Steven Paulle: Lawan Mereka Lebih Mudah Ketimbang Kami
Tanpa sengaja melintas dikerumunan petugas penertiban yang dengan tegas hendak membongkar lapak para pedagang, hatinyapun terketuk untuk membela kaum yang lemah.
Adu mulut tak terhindarkan hingga nyaris adu jotospun tidak menghentikan para petugas untuk tetap mengusir para pedagang.
Perlakuan tidak adil yang dilakukan oleh petugas keamanan membuat Alwi secara spontan menghentikan penggusuran itu.
Tentu kata Alwih, ia tidak ingin menolak kebijakan pemerintah untuk melakukan penataan kota.
Tetapi secara teknis yang dilakukan pemerintah terhadap kebijakan dalam penggusuran, dianggap ada yang tidak sesuai.
"Secara teknis khusus untuk penggusuran penjual sayur, saya sangat tidak setuju," terang Alwih saat ditemui di Rabu (15/5/2019) siang.
Dosen UINAM Ini Dijadwalkan Bawa Ceramah Tarwih di Masjid Al Abrar Gunungsari Baru Makassar
Menurut Alwih, jika berlaku adil, seharusnya pemerintah duduk bersama mencari solusi yang dapat memeberikan keuntungan semua pihak.
Apa lagi kata dia, pedagang sayur yang berjualan di tempat yang digusur betul-betul hanya bekerja sebagai petani, keuntungan yang didapat tidak seberapa.
"Artinya dari dulu cara cari hidupnya memang begitu," tuturnya.
Kata dia pedagang boleh digusur namun langkah pertama yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memberikan solusi.
Selain itu, ia juga mengatakan, terlalu banyak pedagang lain yang menggunakan fasilitas pemerintah seperti trotoar dan selokan untuk dijadikan tempat dagang.
Tetapi lanjut dia, mereka tidak ditertibkan sama sperti pedagang sayur.
Dosen UINAM Ini Dijadwalkan Bawa Ceramah Tarwih di Masjid Al Abrar Gunungsari Baru Makassar