Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Identitas Wanita Pembuat Video 'Penggal Jokowi' Sudah Diketahui, Bagaimana Nasibnya?

Selain HS, dua perempuan yang nampak di video, sang pengambil video dan yang ada di sebelahnya kini diburu polisi.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Terduga pelaku pembuat video 'Penggal Jokowi' 

TRIBUN TIMUR.COM - Kasus HS, Pria yang mengancam akan memenggal kepala Presiden Joko Widodo menyeret tiga orang.

Selain HS, dua perempuan yang nampak di video, sang pengambil video dan yang ada di sebelahnya kini diburu polisi.

Polisi mengaku sudah mengantongi identitas dua perempuan tersebut.

Satu perempuan diduga berasal dari Sukabumi, Jawa Barat.

Inisialnya adalah A.

Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ade Ary Syam Indradi mengakui mereka sudah mengidentifikasi siapa perempuan berinisial A tersebut.

 Rekap DPR RI Minus Makassar, PDIP Kehilangan Kursi, Gerindra Menang

LIVE meTube! Link Live Streaming iNews TV Lao Toyota vs PSM Makassar 19.30, Nonton Tanpa Buffer

"Masih dilakukan penelusuran. Ibu berinisial A diduga berasal dari Sukabumi, Jawa Barat," ujar Ade di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/5/2019).

Polda Metro Jaya kini berkordinasi dengan Polres Sukabumi untuk mencari dan menciduk perempuan itu.

"Kita sudah berkoordinasi dengan tim di Sukabumi (mencari keberadaan ibu A)," ungkap Ade.

Belum diketahui apakah A ini sosok yang merekam atau yang ada di sebelahnya.

Seperti diketahui, ada dua sosok perempuan dalam video penggal kepala itu.

Satu perempuan adalah yang merekam yakni wanita berjilbab biru muda berkacamata hitam dengan baju warna putih.

Sementara satu lagi ibu-ibu berkerudung biru tua.

Tuding Banyak Kecurangan, AMSPD Desak Bawaslu Enrekang Keluarkan Rekomendasi Perhitungan Suara Ulang

Dalam video yang diunggah murtadhaone di akun twitternya, terlihat seorang pria mengacungkan telunjuk mengatakan siap memenggal kepala Jokowi.

"Siap menggal palanya Jokowi, InsyaAllah, Allahuakbar," ujarnya.

Seruan itu kemudian diamini oleh wanita yang merekam video dan beberapa rekannya.

"Woow InsyaAllah, Allahu Akbar," katanya.

Alih-alih belum puas dengan perkataannya, pria berbaju coklat itu menyebutkan kalimatnya sekali lagi.

"Siap penggal palanya Jokowi," katanya lagi.

Kemudian beberapa orang di sekitarnya mengamini kata-kata pria tersebut.

"Jokowi siap lehernya kita penggal, dari Poso, demi Allah," ujarnya lagi.

Kemudian video itu juga merekam suasana di lokasi yang tampak ramai oleh massa yang membawa bendera merah putih.

 Isi Amaliyah Ramadan, YNCI Barru Berbagi Makanan Buka Puasa ke Pengendara

Klarifikasi perempuan berinisial A di Sukabumi

Nama seorang Guru SD di Sukabumi terseret kasus video ancaman pemenggalan kepala presiden oleh HS.

Guru SD di Sukabumi tersebut, Agnes Kusumahandari, dituding sebagai perekam video ancaman terhadap Jokowi. Video itu kemudian diviralkan ke media sosial oleh warganet.

Dikaitkan dengan video ancaman terhadap Jokowi, tentu saja, membuat Agnes terkejut, apalagi pada hari yang sama dia mengajar di Sukabumi dan siangnya berbelanja di sebuah supermarket di Sukabumi.

Guru SDN Citamiang 1 Kota Sukabumi Agnes Kusumahandari yang dituduh oknum netizen khawatir menjadi sasaran kemarahan warganet akibat fotonya dicatut sebagai wanita perekam video seorang pemuda yang mengancam akan memenggal Presiden RI Joko Widodo.

"Saya terkejut foto saya menjadi viral dan dituduh sebagai wanita yang merekam ujaran ancaman yang dilakukan seorang pemuda saat unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu Pusat di Jakarta," ujar Agnes di Sukabumi, Senin (13/5/2019).

"Saat kejadian atau pada Jumat (10/5/2019) saya berada di Sukabumi untuk mengajar dan dibuktikan pada saat itu saya berbelanja di pasar modern Sukabumi dan struk pembayaran masih ada," katanya.

Menurut warga Perumahan Babakan Permai, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, wanita yang ada di video itu dipastikan bukan dirinya.

Pasalnya, pada saat aksi unjuk rasa di Bawaslu Pusat, ia masuk sekolah seperti biasa untuk mengajar anak didiknya.

Di hari yang sama atau Jumat, setelah pulang mengajar sekitar pukul 14.00 WIB ia melanjutkan berbelanja di satu pasar modern di Kota Sukabumi.

Ia merasa tertekan karena di media sosial namanya sedang ramai dibicarakan sebagai perekam video pria berinisial HS yang mengancam akan memenggal Presiden Jokowi.

Sebagai antisipasi, Agnes Kusumahandari secara sukarela datang ke Mapolres Sukabumi Kota untuk melakukan klarifikasi.

Ia khawatir jika telat mengklarifikasi, kabar hoaks tentangnya semakin viral di media sosial.

"Mudah-mudahan saya tidak menjadi sasaran kemarahan netizen setelah adanya klarifikasi ini secara langsung. Terkait kasus ini saya secara pribadi tidak akan melapor balik netizen yang telah mencemarkan nama dan harga diri," katanya.

Sebelumnya, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro mengatakan, setelah adanya klarifikasi ini maka kasus tuduhan atau fitnah yang dilayangkan netizen kepada guru PNS di SDN Citamiang 1 dianggap sudah selesai.

Meski demikian, kasus ini tetap berlanjut dan sudah dalam tahapan penyidikan di Polda Metro Jaya dan anggota polisi pun masih mencari wanita yang merekam dan menyebarkan video ancaman itu.

Tanggapan Polisi Sukabumi

Sebelumnya,  Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat, memastikan, wanita yang merekam video pelaku pengancaman terhadap Presiden RI Joko Widodo bukan guru dari SDN Citamiang 1, Kota Sukabumi, yang saat ini sedang viral di media sosial.

"PNS bernama Agnes Kusumahandari ini sempat viral di media sosial karena dituduh sebagai pelaku perekam dan penyebar video aksi pemuda yang mengancam akan memenggal Presiden RI Jokowi," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro di Sukabumi, Senin (13/5/2019).

Menurut dia, karena unggahan fotonya di media sosial dan viral, yang bersangkutan (Agnes) secara sukarela datang ke Mapolres Sukabumi Kota untuk melakukan klarifikasi terkait kasus tersebut.

Awalnya foto guru ini menjadi viral karena ulah netizen yang tidak bertanggung jawab dengan menuduhnya sebagai perekam video saat aksi yang dilakukan di Kantor Bawaslu Pusat di Jakarta.

Bahkan, akibat unggahan tersebut netizen atau warga internet menganggap foto itu adalah warga Kota Sukabumi seperti apa yang dituduhkan.

Dari hasil klarifikasi ternyata pada saat Jumat, (10/5) Agnes berada di Kota Sukabumi dan tetap bertugas sebagai guru untuk mengajar di sekolahannya sebagai wali kelas VI SDN Citamiang 1.

Selain itu, bukti lainnya bahwa dirinya tidak berada di Jakarta pada Jumat saat aksi unjuk rasa berlangsung di Bawaslu dengan menunjukkan struk pembayaran di minimarket dan penarikan uang ATM di Kota Sukabumi sekitar pukul 15.00 WIB.

Maka dari hasil klarifikasi pihaknya menyimpulkan bahwa wanita yang berada di video tersebut bukanlah Agnes seperti apa yang disampaikan oleh para netizen.

"Ibu Agnes pada Jumat tersebut mengajar di Sukabumi disertai dengan berbagai bukti bahwa dirinya tidak berada di Jakarta pada saat itu," katanya menambahkan.

Susatyo mengapresiasi kepada guru tersebut yang proaktif datang ke Mapolres Sukabumi Kota untuk melakukan klarifikasi.

Susatyo pun mengimbau kepada netizen agar tidak mudah untuk mengaupload konten-konten yang belum jelas kebenarannya.

Kalau memang ada informasi seharusnya disampaikan secara langsung kepada kepolisian, bukan diunggah di media sosial.

Pasalnya, cara itu bisa merusak nama baik dan kehormatan Agnes. Sebab di media sosial bisa mempengaruhi situasi kondusifitas Kota Sukabumi dan sekitarnya.

"Kami mengimbau kepada netizen agar tidak lagi memviralkan foto ibu Agnes di media sosial dan kasus ini sudah clear. Namun pihak kepolisian yakni Polda Metro Jaya masih mendalami terkait siapa sebenarnya pengunggah dan perekam video tersebut yang saat ini sedang dilakukan penyidikan," kata Susatyo.
HS mengaku menyesal

HS, Pria yang mengancam akan memenggal kepala Presiden Joko Widodo akhirnya ditangkap polisi, Minggu (12/5/2019).

HS melakukan ancamannya saat demo di depan Gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, pada Jumat (10/5/2019) siang.

Polisi kini masih memeriksa HS terkait ancamannya tersebut.

HS sendiri mengaku khilaf dan menyesali ucapannya tersebut.

Kendati menyesal, HS tetap akan diproses hukum. Ia saat ini sedang menjalani berita acara pemeriksaan (BAP) di Mapolda Metro Jaya.

HS diperiksa polisi setelah masuk laporan dari relawan pendukung Joko Widodo yang tergabung dalam organisasi Jokowi Mania.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pelaku dikenakan pasal makar karena dianggap mengancam keamanan negara.

"Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104 KUHP," kata Argo, lewat pesan singkat, Minggu.

Pasal 104 KUHP berbunyi, "Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama dua puluh tahun."

Selain dikenakan pasal makar, HS, juga dikenakan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

"Pasal 27 Ayat (4) juncto Pasal 45 Ayat (1) UU RI No 19 Tahun 2016 perubahan atas UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE," kata Argo Yuwono.

tangkapan layar akun facebook Jacklyn Choppers memperlihatkan HS ketika hendak digelandang ke kantor polisi (facebook@Jacklyn Choppers)
Selain HS, dua perempuan yang ada di dalam video ancaman dia juga dipolisikan.

Polisi kini mengimbau keduanya untuk menyerahkan diri.

Hal tersebut tampak pada akun Instagram Jatanras Polda Metro Jaya pada Senin (13/5/19).

Tampak akun Jatanras Polda Metro Jaya mngunggah foto 2 wanita yang bersama pemuda HS di lokasi kejadian.

2 Wanita tersebut tampak tersenyum.
Akun Jatanras Polda Metro Jaya menuliskan agar dua wanita tersebut menyerahkan diri.

"Diharapkan 2 orang wanita yang ada di video viral pengancaman pembunuhan "penggal kepala presiden" agar menyerahkan diri... Wujudkan masyarakat yang taat hukum

Selalu WASPADA, jadikan keselamatan sebagai REALITA bukan EKSPETASI,' tulis akun Jatanras Polda Metro Jaya.

Netizen yang melihat postingan tersebut lantas meninggalkan komentar:

@malikopank12018: Yah sebentar lagi kedua ibu ini akan segera mempunyai tempat tinggal yang baru....wkwkwk.

@gustimbotensare: Yang cowok pakai cadar dan bandana tulisan tidak disuruh menyerahkan diri juga nih Pak ? Ikutan ngakak lho denger statement HS.

@umm_alfin_aditya: Cepat menyerahkan diri mak,, sebelum dijemput dirumahmu.

@natalina_karuniawati: Siapa sih yg ga bangga dijemput bapak2 macho, dikawal ketat dgn gratis, jd ngapain hrs nyerahkan diri.

@sherlysaerang: Sebagai ibu marilah Kita memberikan contoh Yang baik kepada generasi Muda.

 Sebelumnya,seorang netizen dengan akun @MurtadhaOne mengunggah sebuah video.

Tampak di video itu, seorang wanita merekam suasana di lokasi.

Kemudian tampak seorang pria mengacungkan telunjung mengatakan siap memenggal kepala Jokowi.

"Siap menggal palanya Jokowi, InsyaAllah, Allahuakbar," ujarnya.

Seruan itu kemudian diamini oleh wanita yang merekam video dan beberapa rekannya.

"Woow InsyaAllah, Allahu Akbar," katanya.

Alih-alih belum puas dengan perkataannya, pria berbaju coklat itu menyebutkan kalimatnya sekali lagi.

"Siap penggal palanya Jokowi," katanya lagi.

Kemudian beberapa orang di sekitarnya mengamini kata-kata pria tersebut.

"Jokowi siap lehernya kita penggal, dari Poso, demi Allah," ujarnya lagi.

Kemudian video itu juga merekam suasana di lokasi yang tampak ramai oleh massa yang membawa bendera merah putih.

Tak hanya mengunggah video, akun @MurtadhaOne menuliskan cuitan.

"Astaghfirulloh

Bulan puasa ada sekelompok orang koar2 mau menggal presiden RI yg sah?

Bukti bahwa yg demo di bawaslu kemaren adalah teroris yg berkedok agama. Ini sangat merusak citra agama islam.

dejavu pilkada DKI yg juga ditunggangi teroris Cc: @BareskrimPolri," tulisnya.

Lalu pria berinisial HS itu dibekuk di Perumahan Metro, Parung, Kabupaten Bogor, sekitar pukul 08.00 WIB.

Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, HS masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

"Tadi pagi ditangkap petugas dari Subdit Jatanras Ditreskrimum dan sampai sekarang masih kami periksa," tuturnya. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ini yang Dilakukan 2 Perempuan saat Video Penggal Jokowi Dibikin, Identitasnya Sudah Diketahui, http://jabar.tribunnews.com/2019/05/14/ini-yang-dilakukan-2-perempuan-saat-video-penggal-jokowi-dibikin-identitasnya-sudah-diketahui?page=4.

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved