Narkoba Kerap Masuk Lewat Jalur Udara, Kapolda Sulteng Minta Sistem Keamanan Bandara Ditingkatkan
Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Lukman Wahyu Hariyanto saat memusnahkan sabu di Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulteng, Jumat (1052019).
Penulis: abdul humul faaiz | Editor: Ansar
TRIBUNPALU.COM, PALU - Kota Palu, menjadi wilayah peredaran narkoba terbesar di Sulawesi Tengah.
Dari hasil pemetaan Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulawesi Tengah, tiga wilayah yang menjadi tempat transaksi terbesar.
Ialah Kelurahan Tavanjuka, Kecamatan Tatanga, Jl Anoa 1, Kelurahan Tatura Utara, Kecamatan Palu Selatan dan Kayumalue, Kecamatan Palu Utara.
Baca: Pemilu 2019, Partisipasi Pemilih di Kota Palu Capai 86 Persen
Baca: Jadwal Bola Akhir Pekan Ini, Penentuan Gelar Juara Liga Inggris Antara Liverpool dan Manchester City
Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Lukman Wahyu Hariyanto Mengatakan, pihaknya terus memantau tiga wilayah itu.
"Kami serius memerangi narkoba, tentu BNNP sebagai badan akan kami backup," katanya usai memimpin pemusnahan 2,9 kilo gram sabu-sabu, Jumat (10/5/2019).
Lukman mengatakan, tiga jalur yang digunakan untuk mengedarkan narkoba. Yaitu lewat darat, laut dan undara.
Namun kata dia, pihaknya mendeteksi masuknya narkoba jenis sabu-sabu ini paling banyak dipasok melalui jalur udara.
Untuk itu ia berharap sistem keamanan Bandara Sis Aldjufri Palu lebih ditingkatkan.
Baca: Ayo ke Tribun Ramadan Festival 2019 di Pelataran DGS Makassar
"Saya kira Bandara palu ini udah lama beroperasi, kayaknya memang pihak bandara perlu meningkatkan sistem keamanannya," harapnya.
Kata dia, meski Polda Sulawesi Tengah telah menjaga ketat sejumlah lini, namun jalur udara diakuinya memang kesulitan.
"Kan saya nggak bisa masuk bandara, karena bandara punya sistem keamanan sendiri," akunya.
"Saya deteksi banyak yang lolos lewat situ, ada yang pake sepatu, dan cara lain," tanbahnya. (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: