Hanya Pertumbuhan Kredit di Sulsel yang Melambat, LDR, DPK hingga NPL Terjaga Baik
Pada Maret 2019, fungsi intermediasi perbankan di Sulsel tetap terjaga baik.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pada Maret 2019, fungsi intermediasi perbankan di Sulsel tetap terjaga baik.
Hal ini tercermin dari peningkatan Loan to Deposit Ratio (LDR) dari 127,6 persen pada Februari 2019 menjadi sebesar 128,5 persen di Maret 2019.
Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Sulsel Bambang Kusmiarso mengatakan, angka tersebut terlihat baik. "Artinya, masih di atas 100 persen," kata Bambang yang ditemui Senin kemarin.
Baca: Bank Indonesia Dorong Ekosistem Ekonomi Digital, Ini Alasannya
Baca: Korban Bencana Sulteng Tuntut Pemutihan Utang, Ini Penjelasan Bank Indonesia
Baca: Bank Indonesia Syukuri Inflasi Sulsel di Tahun 2018 Hanya 3,5 Persen
Untuk pertumbuhan kredit pada Maret tercatat sebesar 4,1 persen (yoy), sedikit melambat dibandingkan bulan sebelumnya 4,2 persen (yoy).
Sementara itu pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami percepatan dari 8,15 persen (yoy) di Februari 2019 menjadi 8,18 persen di Maret 2019.
"Kualitas kredit perbankan juga membaik dan berada dalam batas aman tercermin dari nilai NPL yang menurun dari 3,7 persen pada Februari 2019 menjadi 3,6 persen di Maret 2019," ujar Bambang.
Kredit Investasi dan Konsumsi Tumbuh Melambat
Pada Maret 2019, kredit perbankan di Sulsel tercatat tumbuh 4,1 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan Februari 2019 4,2 persen (yoy).
Bambang mengatakam, perlambatan kredit dipengaruhi kredit investasi dan konsumsi yang tumbuh melambat.
"Ini masing-masing 3,8 persen (yoy) dan 5,7 persen (yoy) lebih rendah daripada pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat 4,6 persen (yoy) dan 6,9 persen (yoy)," katanya.
Berdasarkan lapangan usaha, kredit di Sulsel masih didominasi Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 27,2 persen, Industri Pengolahan 6,2 persen dan pertanian perburuan dan kehutanan sebesar 3,9 persen.
"Dengan pertumbuhan kredit tertinggi tercatat pada lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahananan Jaminan Sosial Wajib 1.506,3 persen (yoy), Listrik, Gas dan Air 48,9% (yoy) dan Pertambangan dan Penggalian 46,6 persen (yoy). (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur:
A