Isu Pemindahan Ibu Kota Sudah Ada Sejak Zaman Soekarno-Soeharto

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin Makassar, Andi Ahmad Yani mengungkapkan,
pemindahan ibu kota negara dilakukan di beberapa negara, seperti Australia, Amerika Serikat, Brazil, Malaysia.

"Seperti kita tahu pemindahan ibu kota Jakarta sudah diwacanakan sejak era Soekarno dan Soeharto," kata Yani, Selasa (30/4/2019).

Menurutnya, Soekarno merencanakan pindah keluar pulau Jawa yaitu ke Palangkaraya.

Soeharto menginginkan lokasi ibu kota baru tetap dalam wilayah Jawa.

Menurutnya, Pemerintahan Jokowi dan JK sepertinya mengikuti pertimbangan Soekarno untuk memindahkan ibu kota keluar pulau Jawa.

Dalam beberapa catatan sejarah, ada beberapa pertimbangan memindahkan ibu kota.

Pertama, ibu kota menjadi sentral pemerintahan diharapkan lebih setara dan mudah diakses dari semua wilayah teritori negara.

Kedua, menghindari penumpukan populasi yang berlebihan di ibu kota negara yang dapat berdampak pada peningkatan pelayanan publik.

Ketiga, pertimbangan ibu kota yang rentan bencana alam jadi perlu lokasi baru yang lebih aman.

Keempat, pemisahan ibu kota bisnis dan ibu kota administrasi untuk menghindari pemusatan kekuatan politik dan bisnis yang berlebihan.

Dari berbagai pertimbangan-pertimbangan pemindahan ibu kota yang telah dilakukan di berbagai negara, maka sudah selayaknya ibu kota negara pindah keluar Jawa yang memiliki populasi berlebihan, posisi di pinggiran bagian barat Indonesia dan sangat rentan bencana alam.

Dimana pun nanti lokasi ibu kota negara yang baru, kita percaya pemerintah telah melakukan studi perencanaan yang matang dengan mempertimbangkan empat argumen tadi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota ke luar pulau Jawa. Hal itu diputuskan Jokowi dalam rapat terbatas terkait pemindahan Ibu Kota di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/4/2019).(*)

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur: