Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kapan Penerimaan Peserta Didik Baru di Sulsel? PPDB 2019 Usai Lebaran, Begini Aturan Disdik Sulsel

Kapan Penerimaan Peserta Didik Baru di Sulsel? PPDB 2019 Usai Lebaran, Begini Aturan Disdik Sulsel

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Arif Fuddin Usman
TRIBUN JOGJA
ppdb tribun timur juli 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mulai mempersiapkan Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2019 untuk jenjang sekolah menengah atas.

Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Irman Yasin Limpo mengatakan penerimaan tahun ini masih menggunakan sistem seperti tahun 2018 lalu.

Mekanismenya, jelas Irman Yasin Limpo untuk 100 persen kuota PPDB 2019 akan dibagi tiga jenis penerimaan.

Baca: Semakin Kompak, NA ke Tanah Suci Sudirman Mutasi, Ini 109 Nama Pejabat Diantaranya

Baca: Ibu Kota Negara Bakal Dipindahkan ke Makassar? Ternyata Selama Ini Waktu Dibutuhkan, Tak Bisa Cepat

Berdasar dengan Peraturan Mendikbud nomor 51 tahun 2018, dari 100 persen kuota sekolah, memakai sistem zonasi, jalur prestasi, dan pindahan.

Irman menjelaskan jika 90 persen itu akan diisi siswa dari jalur zonasi, sedangkan yang masing-masing lima persen itu untuk kuota prestasi, dan pindahan orang tua.

Penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2019/2020 ini, lanjut Irman, kuotanya lebih besar dibandingkan sebelumnya.

"Tahun ini, tercatat ada 151 ribu pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di sekolah swasta dan negeri di Sulsel," ujar None --sapaan Irman.

Jumlah pelajar SMP tersebut diyakini bisa tertampung di semua SMA yang ada di Sulsel dengan jumlah bangku sebanyak 180 ribu pelajar.

Siswa SMP Tidak Pusing

None sapaan Kadisdik Sulsel mengatakan bahwa tahun ini, pelajar SMP sudah tidak dipusingkan lagi dengan SMA yang akan ditempati bersekolah.

Pasalnya, tim penerimaan siswa baru SMA dan sederajat telah melakukan verifikasi data berdasarkan dengan domisili para pelajar itu sendiri.

Baca: Live MNC TV PSM vs Home United - Belajar dari Pertemuan Pertama, Ini Akan dilakukan Darije Kalezic

Baca: Geliat Klub - Beto Bosan Hanya Berlatih Terus di Madura United, Klub Promosi Perkenalkan 27 Pemain

"Jadi begini, sekarang itu semua pelajar SMP sudah tahu di SMA mana dia akan sekolah. Jalur zonasi ini menentukan dimana ia harus sekolah," katanya.

Menurut None, saat ini tidak ada lagi sekolah unggulan atau terbelakang, semua kurikulum sekolah dan akreditasi SMA dan sederajat di Sulsel sudah setara.

"Yang membuat kacau biasa, itu kalau ada orang tua yang paksakan anaknya sekolah di bukan sekolah tempat ia berdomisili," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan (Sulsel), Irman Yasin Limpo saat menyambangi SMK 8 Makassar dalam memantau proses UNBK, Senin (25/3/2019).
Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan (Sulsel), Irman Yasin Limpo saat menyambangi SMK 8 Makassar dalam memantau proses UNBK, Senin (25/3/2019). (Wahyu/Tribun Timur)

Hanya saja, kata None, jika terjadi lonjakan pendaftar dan tidak sebanding dengan kuota tentu akan dialihkan dengan sekolah lain yang ada di dekat domisili peserta.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved