Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ramadan 2019

Hukum Ciuman Suami-Istri di Siang Hari saat Puasa di Bulan Ramadan, Sah atau Makruh?

Hukum Ciuman Suami-Istri di Siang Hari saat Puasa di Bulan Ramadan, Sah atau Makruh?

Editor: Rasni
Tribunnews
Hukum Ciuman Suami-Istri di Siang Hari saat Puasa di Bulan Ramadan, Sah atau Makruh? 

TRIBUN-TIMUR.COM - Hukum Ciuman Suami-Istri di Siang Hari saat puasa di Bulan Ramadan, Sah atau Makruh?

Sebentar lagi umat Muslim akan bergembira mengambut bulan suci Ramadan pada awal Mei 2019 nanti.

Bulan Ramadan nantinya akan menjadi bulan penuh alaman bagi umat muslim, salah satunya ibadah puasa.

Saat berpuasa ada banyak hal yang harus dijaga, teruma nafsu. 

Dilansir oleh Muhammadiyah.or.id, ada beberapa hal yang harus dijauhi selama berpuasa di bulan Ramadan.

Satu di antaranya adalah soal mencium pasangan baik istri maupun suami di tengah hari saat berpuasa.

Hukum Ciuman Suami-Istri di Siang Hari saat Puasa di Bulan Ramadan, Sah atau Makruh1
Hukum Ciuman Suami-Istri di Siang Hari saat Puasa di Bulan Ramadan, Sah atau Makruh1 (Tribunnews)

Baca: Tips Puasa Sehat Penderita Diabetes Selama Ramadan, Cek Selengkpanya di Sini

Baca: 12 Hari Lagi Ramadan, Ini Jadwal Buka Puasa & Waktu Imsak di 33 Provinsi, Hal yang Membatalkan Puasa

Baca: Jelang Ramadan, Bulog Gelar Pasar Murah Setiap Jumat

Berikut ini hadis yang mendasari soal mencium suami atau istri saat tengah berpuasa di bulan Ramadan.

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan:

كان رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يُقَبِّلُ وهُو صَائِمٌ وَيُباشِر وَهُو صَائِمٌ ولَكِنَّه كَان أَملَكَكُم لأَرَبِه

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mencium dan bercumbu dengan istrinya ketika puasa, namun beliau adalah orang yang paling kuat menahan nafsunya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Sementara dilansir oleh nu.or.id, para ulama menggolongkan ciuman dimakruhkan dalam puasa apabila bisa membangkitkan syahwat.

Kalau tidak membangkitkan syahwat, ciuman tidak dipermasalahkan, tetapi lebih baik tetap dihindari. (Al-Majmu’ Syarh Muhaddzab, VI. 354, Mughni al-Muhtaj, I, 431-436).

Sedangkan pendapat makruh adalah makruh tahrim yakni meskipun makruh (yang definisi dasarnya tak mengapa jika dilakukan) jika dilakukan juga maka si pelaku mendapat dosa.

Baca: Segini Harga Bawang, Beras, dan Ayam Potong Jelang Ramadan di Pasar Pabaengbaeng Makassar

Baca: Jelang Ramadan, Harga Bahan Pokok Ini Masih Stabil di Pasar Terong Makassar

Baca: Smartfren Kenalkan Paket Kuota Ramadan, Liburan di Luar Negeri Hingga Umrah

Saat ditentukan soal interaksi seksual langsung hingga menyebabkan ejakulasi karena melakukan persentuhan kulit maka membatalkan puasa.

Serta perbuatan-perbuatan yang menimbulkan syahwat berlebih juga harus dihindari.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved