Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2019

Jadi Utusan Jokowi, Luhut Pandjaitan Gagal Temui Prabowo Gegara Hal ini, Pertemuan Terpaksa Tertunda

Jadi Utusan Jokowi, Luhut Panjaitan Gagal Temui Prabowo Gegara Hal ini, Pertemuan Terpaksa Tertunda

Editor: Anita Kusuma Wardana
Jadi Utusan Jokowi, Luhut Pandjaitan Gagal Temui Prabowo Gegara Hal ini, Pertemuan Terpaksa Tertunda 

Jadi Utusan Jokowi, Luhut Panjaitan Gagal Temui Prabowo Gegara Hal ini, Pertemuan Terpaksa Tertunda

TRIBUN-TIMUR.COM-Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo mengungkapkan niatnya untuk bertemu dengan Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto pasca-Pilpres 2019.

Jokowi pun mengutus seseorang untuk bertemu dan menyampaikan pesan terlebih dahulu kepada Prbaowo Subianto.

Sosok utusan tersebut tak lain adalah Menteri Koordinator Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan.

Jokowi mengaku ingin tetap menjaga persahabatan antara dirinya dengan Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno.

Jokowi mengaku pertemuan dirinya dengan Prabowo sangat penting bagi masyarakat. Pertemuan itu dinilai akan bisa mendinginkan emosi masyarakat

Baca: Sosok Utusan Jokowi untuk Temui Prabowo Subianto, Lokasi Pertemuan Diungkap Hashim Djojohadikusumo

Baca: Menang versi Quick Count Pilpres 2019, Ingin Temui Prabowo-Sandiaga, Jokowi Kirim Utusan Atur Jadwal

Baca: Ini Jawaban La Nyalla Saat Ditagih Janji Potong Leher usai Jokowi Kalah & Prabowo Menang di Madura

Dilansir dari Kompas.com, Luhut mengaku, awalnya akan bertemu Prabowo pada Minggu (21/4/2019) kemarin.

Prabowo Subianto dan Jokowi.
Prabowo Subianto dan Jokowi. (TRIBUN WOW)

Namun, pertemuan itu urung dilakukan karena alasan kesehatan.

"Saya sudah telepon-teleponan dengan Pak Prabowo ya, sudah bicara baik-baik, bicara ketawa-ketawa ya. Kami janjian mau ketemu Minggu kemarin. Tapi kemudian ada masalah teknis, beliau agak sakit flu. Jadi akan di-reschedule," ujar Luhut kepada wartawan ketika dijumpai di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Senin (22/4/2019).

Luhut belum mengetahui pasti kapan pertemuannya dengan Prabowo dilaksanakan.

Namun, ia dan Prabowo sudah bersama-sama berkomitmen untuk melangsungkan pertemuan empat mata.

Jokowi sebelumnya mengaku sudah mengutus seseorang untuk bertemu Prabowo. Ia tidak menjelaskan lebih lanjut soal siapa yang diutus tersebut.

Namun, sang utusan akan menyampaikan beberapa pesan kepada Prabowo.

Selain itu, sang utusan sekaligus merancang pertemuan antara Jokowi dan Prabowo dalam waktu dekat.

Jokowi mengaku ingin tetap menjaga persahabatan antara dirinya dengan Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno.

Jokowi juga mengaku pertemuan dirinya dengan Prabowo sangat penting bagi masyarakat.

"Saya sudah utus orang bertemu Prabowo dan Sandi untuk mendinginkan situasi di masyarakat jangan sampai ada yang panas karena pileg dan pilpres sudah selesai," kata Jokowi.

Redakan Situasi Politik

Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia ( ICMI), Jimly Asshddiqie, menilai, rencana pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang diutus oleh Presiden Joko Widodo untuk bertemu calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto adalah langkah yang tepat.

Namun demikian, menurutnya, pertemuan tersebut memang membutuhkan waktu yang tepat di tengah situasi dan kondisi politik yang kini masih tegang pascapemilu.

Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimly Asshiddiqie
 Jimly Asshiddiqie (TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN)

"Menurut saya itu bagus sekali. Saya sudah singgung juga kepada teman-teman (elite politik) agar segera mengadakan pertemuan, tapi mungkin waktunya belum tepat," ujar Jimly di kantor ICMI, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2019).

Jimly menuturkan, ada waktunya bagi Jokowi dan Prabowo untuk bertemu.

Ia meyakini kedua capres tersebut memiliki niat yang sama untuk meredakan situasi politik.

Ia menyarankan pertemuan yang diwakili Luhut bisa diikuti dengan perjumpaan antara Jokowi dan Prabowo sebelum pengumuman hasil rekapitulasi resmi Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei.

"Kalau setelah 22 Mei itu kelamaan. Lebih cepat lebih baik, tapi pertemuannya meredakan situasi," ucapnya.

Jimly berharap Jokowi dan Prabowo mampu bertemu tanpa membawa-bawa simbol politik.

Ia meyakini pertemuan keduanya bisa merangkul masyarakat Indonesia untuk bersatu kembali.

Real Count C1 KPU

Update Real Count Formulir C1 via pemilu2019.kpu.go.id hingga Senin (22/4/2019) siang ini. 

Data masuk 15,5 % TPS.

Atau sebanyak 126.392 TPS sudah diinput dari total 813.350 TPS.

Perolehan suara sementara:

01 Jokowi - KH Maruf Amin: 54,90% (13.169.744)

02 Prabowo - Sandiaga Uno: 45.10% (10.818.482)

Real Count C1 KPU Sudah 15,5% Berapa Suara Jokowi dan Prabowo
Real Count C1 KPU Sudah 15,5% Berapa Suara Jokowi dan Prabowo (kpu.go.id)

Disclaimer: Situng C1 kpu.go.id bukan hasil resmi KPU. KPU melakukan penghitungan suara secara berjenjang dan diumumkan setelah melalui rapat pleno pada 25 April - 22 Mei 2019

 Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Gerindra, Fadli Zon, mengungkapkan alasannya tak percaya dengan hasil quick count sejumlah lembaga survei.

Fadli Zon mengungkapnya sejumlah alasan quick count yang memenangkan No Urut 01 Jokowi - KH Maruf Amin di kisaran 53-55 % atas No Urut 02 Prabowo - Sandiaga Uno. 

Pertama, lembaga survei merangkap konsultan politik.

Baca: pemilu2019.kpu.go.id-Update Real Count C1 KPU Pukul 12.21 WITA, Suara Prabowo Bertambah 500 Ribu

Baca: Inilah Alasan Hingga Prabowo - Sandiaga Menang Besar di Sulsel: Karena Pak JK Tak Ikut Lagi Pilpres

Baca: INNALILLAH, 45 Petugas Meninggal Dunia Kawal Pilpres 2019, Pemilu Serentak Dievaluasi Total

Kedua, lembaga survei tak transparan.

Ketiga, tidak ada lembaga survei  yang mengumumkan siapa dan berapa bayarannya.

Keempat, tak punya integritas.

Kelima, lembaga survei adalah tim sukses (client), pasangan calon  yang membayar.

Keenam, quick count bisa sesuai pengkondisian TPS (TPS berfungsi).

Berikut cuitan lengkap Fadli Zon alasannya menolak hasil quick count lembaga survei. 

"Byk lembaga survei rangkap konsultan politik. Tak transparan. Tak declare dibayar siapa n brp? Tak punya integritas. Mrk adlh Tim Sukses (client) paslon yg bayar. Jd QC bisa sesuai pengkondisian TPS (TPS berfungsi). Maka Quick Count bisa juga jd Quick Hoax. Begitulah kira2.," kicau Fadli Zon melalui akun twitter @fadlizon.

Akun @fadlizon terverifikasi centang biru dari twitter.com seperti diakses tribun-timur.com, Senin (22/4/2019).

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut: Saya Sudah Telepon Prabowo, Ketawa-ketawa..." dan Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jimly: Lebih Cepat Lebih Baik Jokowi dan Prabowo Bertemu",  

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved