Ekspresi Sandiaga saat Deklarasi Jadi Sorotan, Disebut Tertekan, Pakar Ungkap Bisa Karena 3 Hal Ini
Ekspresi Sandiaga saat Deklarasi Jadi Sorotan, Disebut Tertekan, Pakar Ungkap Bisa Karena 3 Hal Ini
TRIBUN-TIMUR.COM - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali memberikan pernyataan terkait Pemilihan Presiden 2019, Kamis (18/4/2019), di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta.
Dikutip GridHot.ID dari Kompas, pada pernyataan kali ini, tampak calon wakil presiden pendamping Prabowo, Sandiaga Uno.
Prabowo mengatakan, pada hari ini, ia dan Sandiaga Uno mendeklarasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden.
"Pada hari ini, saya Prabowo Subianto menyatakan bahwa saya dan Saudara Sandiaga Salahudin Uno mendeklarasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden tahun 2019-2024," ujar Prabowo.
Ia menyebutkan, deklarasi ini dilakukan berdasarkan perhitungan real count lebih dari 62 persen yang dilakukan pihaknya.
"Kemenangan ini kami deklarasikan secara lebih cepat karena kami punya bukti terjadi usaha-usaha dengan berbagai ragam kecurangan di berbagai kecamatan, kabupaten dan kota seluruh Indonesia," kata Prabowo.
Ia mengajak para pendukungnya untuk bersyukur atas hasil Pilpres 2019 ini.
Klaim kemenangan ini menjadi klaim ketiga kalinya yang dilakukan Prabowo.
Baca: Lagi-lagi Sandiaga Uno Tidak Dampingi Prabowo Subianto saat Syukuran Kemenangan, Kok Hilang Lagi?
Baca: Pilpres 2019 - Harga Saham Perusahaan Sandiaga Uno Saratoga Investama Sedaya Terjun Bebas Usai Kalah
Baca: Ke Mana Sandiaga Uno? Saham Bisnis Miliknya Kini Anjlok, Minta Maaf Tak Bisa Dampingi Prabowo
Namun rupanya ekspresi tak biasa Sandiaga Uno saat mendampingi Prabowo mendeklarasikan kemenangannya, cukup mencuri perhatian.
Dikutip dari Antara, pakar bahasa tubuh dan mikroekspresi Monica Kumalasari mengatakan Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno keluar dari kebiasaan dia saat konferensi pers deklarasi kemenangan Pilpres 2019 di kediaman Capres Prabowo Subianto, di jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (18/4/2019).
"Sandiaga keluar dari base line. Base line adalah kebiasaan dia. Pertama, dia selalu smile dalam berkomunikasi. Dia sangat santai, gesture sangat natural. Biasanya beliau juga sangat spontan," ujar Monica seperti dikutip dari Antara.
Namun, kebiasaan tersebut menurut Monica tidak ditemukan saat deklarasi kemenangan.
Dimana Prabowo kembali mendeklarasikan kemenangannya versi real count internal BPN dengan perolehan 62 persen.
Dalam konferensi pers, monica melihat ekspresi "Sedih, marah, takut" dari Sandiaga Uno.
Baca: Lagi-lagi Sandiaga Uno Tidak Dampingi Prabowo Subianto saat Syukuran Kemenangan, Kok Hilang Lagi?
Baca: Pilpres 2019 - Harga Saham Perusahaan Sandiaga Uno Saratoga Investama Sedaya Terjun Bebas Usai Kalah
Baca: Ke Mana Sandiaga Uno? Saham Bisnis Miliknya Kini Anjlok, Minta Maaf Tak Bisa Dampingi Prabowo

Dalam konferensi pers, Sandiaga juga terlihat cukup lama menatap skrip pidato Prabowo.
Saat Prabowo menyebut UUD 1945, Sandiaga mulai batuk dan menutup mulut atau buang muka ke samping kiri.

"Ada dua hipotesis, memang karena dalam kondisi sakit, bisa juga kaget," kata Monica.
"Sandiaga Uno dalam tekanan berat. Tekanan atas apa? Bisa karena otoritas Prabowo, bisa karena tekanan pihak luar yang terlibat dalam pendanaan ajang Pilpres, bisa karena shock hasil quick count," sambung dia.
Usai pidato, Sandiaga Uno menarik napas panjang.
Bahasa tubuh ini, meurut Monica berarti "yang penting lewat".
Baca: Lagi-lagi Sandiaga Uno Tidak Dampingi Prabowo Subianto saat Syukuran Kemenangan, Kok Hilang Lagi?
Baca: Pilpres 2019 - Harga Saham Perusahaan Sandiaga Uno Saratoga Investama Sedaya Terjun Bebas Usai Kalah
Baca: Ke Mana Sandiaga Uno? Saham Bisnis Miliknya Kini Anjlok, Minta Maaf Tak Bisa Dampingi Prabowo

Pada akhir pidato, tidak seperti biasanya, Sandiaga tidak berjabat tangan dengan Prabowo.
Sandiaga juga tidak ikut meneriakkan takbir.(*)