Gelar Simposium Nasional, IPMIL Raya Bahas Urgensi Pencabutan Moratorium DOB
Dalam rilis yang diterima, Simposium yang mengusung tema 'Urgensi Pencabutan Moratorium DOB' itu dihadiri Pemerintah se-Tana Luwu
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejumlah mahasiswa asal Tana Luwu yang tergabung dalam Pengurus Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) Raya, menggelar Simposium Nasional di Karebosi Condotel, Makassar, Rabu (10/4/2019) siang.
Dalam rilis yang diterima, Simposium yang mengusung tema 'Urgensi Pencabutan Moratorium DOB' itu dihadiri Pemerintah se-Tana Luwu dan dihadiri perwakilan Pemprov Sulsel, serta perwakilan PB KKL Raya.
Narasumber yang hadir, pakar Otonomi Daerah Universitas Hasanuddin Prof Idayanti Nursyamsi, pakar Ilmu Sosial Dr Aswar Hasan, pakar Ilmu Hukum Fajlurahman Jurdi SH MH dan perwakilan anggota DPR RI Azikin Soltan.
Ketua Umum PB IPMIL Raya Ittong Sulle, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari aksi yang sebelumnya dilakukan di Kota Palopo.
Dalam sambutannya Ittong Sulle menyampaikan bahwa siapapun yang kemudian meminpin negara kedepan haruslah pemimpin yang berpihak pada daerah. Sebab daerah memiliki hak azasi untuk membentuk daerahnya sebagai Daerah Otonom sendiri.
Ia juga menambahkan, bahwa ini adalah langkah baru untuk mengkonsolidasikan kembali kepada seluruh kepala daerah se-Tana Luwu untuk tetap solid dan memprioritaskan perjuangan guna fokus pada pembangunan Tana Luwu dan Pembentukan Kabupaten Luwu Tengah.
"Lain halnya dalam dinamika Forum Listan menyatakan bahwa, Ini adalah kesalahan Jokowi karena masih memberlakukan Moratorium DOB sebab terlalu terobsesi pada infrastruktur sehingga mengkebiri hak azasi daerah untuk mekar," ujar Ittong Sulle dalam rilisnya.
Acara simposium berakhir dengan sesi tanya jawab kepada peserta dengan Narasumber.