Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dialog Kebangsaan di Hotel Gammara Makassar, Hashim: Prabowo 5 Kali Hampir Mati Demi RI

Dialog yang digelar Gerakan Kristiani Indonesia Raya (Gekira) ini juga menghadirkan mantan Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang

Penulis: Abdul Azis | Editor: Imam Wahyudi
Dialog Kebangsaan di Hotel Gammara Makassar, Hashim: Prabowo 5 Kali Hampir Mati Demi RI - kiragek.jpg
Gerindra Makassar
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Hashim Djojohadikusumo, menjadi narasumber dalam dialog kebangsaan, Minggu (7/4/2019) malam. Dialog kebangsaan bertema 'Merawat Pluralismes dalam Bingkai Kebhinekaan' itu digelar di Ballroom Hotel Gammara, Jl Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Sulsel.
Dialog Kebangsaan di Hotel Gammara Makassar, Hashim: Prabowo 5 Kali Hampir Mati Demi RI - rekiake3.jpg
Gerindra Makassar
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Hashim Djojohadikusumo, menjadi narasumber dalam dialog kebangsaan, Minggu (7/4/2019) malam. Dialog kebangsaan bertema 'Merawat Pluralismes dalam Bingkai Kebhinekaan' itu digelar di Ballroom Hotel Gammara, Jl Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Sulsel.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Hashim Djojohadikusumo, menjadi narasumber dalam dialog kebangsaan, Minggu (7/4/2019) malam.

Dialog kebangsaan bertema 'Merawat Pluralismes dalam Bingkai Kebhinekaan' itu digelar di Ballroom Hotel Gammara, Jl Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Sulsel.

Dialog yang digelar Gerakan Kristiani Indonesia Raya (Gekira) ini juga menghadirkan mantan Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang dan pengamat politik Unibos Makassar Arief Wicaksono.

"Pluralismes telah lama menjadi 'Wajah' Indonesia. Tak hanya beragam suku dan budaya, tapi juga beragam kepercayaan. Islam, Kristen, Hindu, Budha hingga Konghucu hidup rukun dalam bingkai kebhinekaan di negeri ini," kata Hashim melalui rilis yang dikirim pengurus DPC Gerindra Makassar ke tribun-timur.com, Senin (8/4/19) sore.

Dalam dialog yang dihadiri ratusan peserta ini, Hasyim yang tak lain adik kandung calon Presiden RI nomor urut 02, Prabowo Subianto, memaparkan sejumlah  fenomena sosial yang berpotensi mengikis rasa kebhinekaan yang telah mendarah daging bagi rakyat Indonesia.

Hoax yang beredar di sosial media, katanya, menjadi musuh utama dalam menjaga kebhinekaan Indonesia.

"Saat ini banyak informasi di sosial media yang memojokkan etnis atau agama tertentu. Ini bisa membuat perpecahan dalam negara kesatuan Indonesia," katanya.

Hashim lalu mencontohkan hoax yang menyerang Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Mantan Danjen Kopassus itu dituding tidak pancasilais dan ingin mendirikan negara khilafah.

"Tidak mungkin Prabowo Subianto yang hampir lima kali mati demi Republik Indonesia tidak pancasilais. Prabowo juga tidak akan mendirikan negara khilafah," katanya.

Hashim kemudian mengajak masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Sulawesi Selatan untuk tidak terpengaruh dengan hoax yang sudah pasti merugikan negara dan bersama-sama merawat identitas bangsa Indonesia sebagai bangsa yang plural.

"Disini kita berbicara tentang bagaimana kita merawat pluralisme atau keberagaman bangsa Indonesia," jelasnya.

Ia juga mengapresiasi Gekira Sulsel yang memilih tema sangat aktual saat ini.

"Pluralisme itu dapat dilihat dalam keluarga Pak Prabowo yang sangat beragam. Pak Prabowo seorang Muslim, haji. Saya Kristen Protestan, kakak kami Katolik, ayah kami Muslim. Namun tidak ada perpecahan di keluarga. Ini contoh bagaiman kami menjaga keberagaman dan salin menghargai," ujarnya.(ziz)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved