Amini Rasyida, Wisudawan Terbaik Program Sarjana UNM Periode Maret, IPK 3,99
"Intinya itu ada tujuan kalau mau dapat hasil yang baik. Kalau kita bersungguh-sungguh, pasti hasilnya maksimal," ujar Amini, Rabu (27/3/2019).
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Negeri Makassar (UNM) menyelenggarakan wisuda bulan Maret 2019 bertempat di Pelataran Gedung Phinisi UNM, Jl A P Pettarani, Kota Makassar, Rabu (27/3/2019).
Terdapat 12 Program Doktor, 197 Program Megister, 746 Program Sarjana, dan 45 Program Diploma dengan total 1000 orang yang diwisuda.
Hasilnya, jurusan Pendidikan Matematika kembali dinobatkan sebagai wisudawan terbaik.
Baca: Ternyata ini yang Dilakukan Zulaeha hingga Buat Dosen UNM Wahyu Jayadi Emosi hingga Nekat Membunuh
Adalah Amini Rasyida S Si (21), dengan IPK 3,99 yang menyelesaikan program studi S I dengan durasi tiga tahun empat bulan.
Amini juga menjadi wisudawan termuda dari total 1000 peserta yang di wisuda.
Dia lahir di Kota Makassar, tanggal 24 April 1997.
Menyangkut sebagai wisudawan dengan IPK terbaik dan sangat muda, Amini mengaku sangat senang.
Pencapaian itu ia dapatkan dari hasil kerja keras dan tekun selama masuk di UNM sejak akhir 2015 lalu.
"Intinya itu ada tujuan kalau mau dapat hasil yang baik. Kalau kita bersungguh-sungguh, pasti hasilnya maksimal," ujar Amini, Rabu (27/3/2019).
Baca: Foto Viral Pria Sawer Duit ke Payudara Pamela Safitri Duo Serigala, Ibu Sang Artis Menangis
Selama berstatus sebagai mahasiswa UNM, ia juga bekerja sebagai Asisten Unit Analisis Data Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA) UNM.
Dari situ Amini dipercaya mengelola data data tentang Matematika sekaligus melakukan proses belajar di luar kuliah.
"Tapi setelah selesai tidak lagi di sana. Priode masa kuliah saja saya jadi asisten di FMIPA UNM," imbaunya.
Amini sendiri sebenarnya berasal dari Kabupaten Pinrang.
Namun ia lahir di Kota Makassar dan sempat mengecam pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) N I Kabupaten Pinrang.
Sementara latar belakang keluarganya, ayahnya telah meninggal sejak 2009 lalu dan ibunya, Hj Husnaeni S Hg adalah seorang guru SMP N 8 di Kabupaten Pinrang.