Seorang Ibu Hamil 9 Bulan Meninggal di RSUD Pangkep, Keluarga Akan Menuntut! Begini Kronologisnya
Seorang Ibu Hamil 9 Bulan Meninggal di RSUD Pangkep, Keluarga Akan Menuntut! Begini Kronologisnya
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Arif Fuddin Usman
TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKAJENE - Seorang ibu yang tengah hamil 9 bulan, meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSU Pangkep, Kamis (21/3/2019).
Nama pasien tersebut adalah Dian Kurnia Yun Artanti yang meninggal ketika menjalani perawatan di RSUD Pangkep. Keluarga Dian berencana menuntut pihak RSUD Pangkep.
Keluarga almarhumah Dian, Ihsan Razak menjelaskan Dian adalah Pegawai Negeri Sipil Pangkep yang sedang mengandung sembilan bulan.
Baca: Evi Masamba Hapus Foto-foto Suami di Instagram, Benarkah Rumah Tangganya Retak? Ini Buktinya
Baca: AFC Tahan Ezra Walian Perkuat Timnas U-23 Indonesia! Statuta FIFA Ini Bisa PSSI Dipakai Membantahnya
Sesuai pemeriksaan Rumah Sakit Ibu dan Anak di Makassar, Dian didiagnosa mengalami plasenta previa yaitu sebagian atau seluruh plasenta menutupi jalan lahir bayi.
Sehingga kemungkinan akan dilakukan operasi sesar. Begini kronologis kejadiannya.
"Usia kandungan saat itu memasuki sembilan bulan, dan almarhumah selalu memeriksakan kandungannya di Makassar," kata Ihsan kepada Tribunpangkep.com, Kamis (21/3/2019).
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Lanjut Ihsan, pada Minggu 17 Maret 2019, pukul 17.00 Wita, almarhumah mengalami sesak napas karena kembung serta merasa sakit apabila perutnya disentuh.
"Suami almarhumah menelpon ambulans 911 Dinas Kesehatan, lalu dijemput dan dibawa menuju RSUD Pangkep," ujar Ihsan.
Disuntik Obat Asma
Setiba di IGD RSUD Pangkep, menurut Ihsan perawat menangani sambil menanyakan pengurusan administrasi KTP, KK dan Kartu BPJS almarhumah.
"Keluarga juga memberikan hasil pemeriksaan rutin almarhumah di RS Ibu dan Anak Ananda,” ujar ihsan.
Baca: Banyak Terharu, Curahan Hati Artis Dewi Sandra Setelah Dengar Siraman Rohani Ustadz Abdul Somad
Baca: Video Viral Polisi Teriakkan Jokowi Yes, Kapolda Sumut Sebut Sedang Pendampingan Bansos Kemensos
Almarhumah kemudian ditangani dengan diinfus dan oksigen. Berdasarkan pemeriksaan, almarhumah sempat diberikan obat sesak napas.
"Saat itu almarhumah sempat bertanya ke perawat obat apa yang mau disuntikkan ke tubuhnya, sedangkan almarhumah tidak ada riwayat asma," kata Ihsan.
"Kata dokter jaga obat itu untuk mengurangi sesak napas dan kondisi almarhumah terjadi penurunan tekanan darah," lanjut Ihsan.