Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KPU Datangkan Artis, Pemerhati Demokrasi Bantaeng: Cuman Buang-buang Anggaran

"Itu KPU harusnya turun saja ke masyarakat untuk sosialisasi dan mencerdaskan pemilih," tuturnya.

Penulis: Edi Hermawan | Editor: Hasrul
zoom-inlihat foto KPU Datangkan Artis, Pemerhati Demokrasi Bantaeng: Cuman Buang-buang Anggaran
edo tribun/tribunbantaeng.com
KPU Bantaeng berencana mendatangkan tiga artis untuk menghibur masyarakat Bantaeng, Sabtu (23/3/2019).

TRIBUN-BANTAENG.COM, BANTAENG - KPU Bantaeng berencana mendatangkan tiga artis untuk menghibur masyarakat Bantaeng, Sabtu (23/3/2019).

Mereka bakal meramaikan even KPU Bantaeng yang dikemas dalam konser musik.

Konser musik itu sebagai upaya untuk menarik simpati masyarakat, serta meningkatkan partisipasi pemilih.

Baca: BMKG Prediksi Wilayah Bantaeng Cerah Berawan, Suhunya 30 Derajat

Baca: TRIBUNWIKI: Kisah Pembunuh Sadis Jack The Ripper Makin Terungkap, Meski Sudah Seabad Lalu

Namun, sebelum even itu digelar, rupanya telah menuai sorotan dari masyarakat.

Salah satu Pemerhati Demokrasi Bantaeng, A Sofyan Hakim memberi kritikan pedasnya untuk even itu.

Dia menganggap konser musik tersebut tidak akan berdampak apapun, selain buang-buang anggaran semata.

"Apa pentingnya mendatangkan artis? Sungguh itu tidak ada gunanya dan hanya buang-buang uang," ujarnya kepada TribunBantaeng.com, Rabu (20/3/2019).

Menurutnya, tak ada hasil yang bisa diperoleh dari even itu untuk mendongkrak partisipasi pemilih.

Termasuk tidak ada jaminan konser musik itu bisa mempengaruhi pandangan warga yang masih golput, menjadi menentukan pilihan.

Sebab even itu tidak akan bisa diakses semua kalangan. Seperti masyarakat yang tinggal di pelosok desa.

"Apakah ada jaminan mendongkrak partisipasi pemilih? Termasuk mempengaruhi yang golput. Kan tidak ada jadi untuk apa," tambahnya dengan nada kecewa.

Pihaknya justeru menyarankan agar KPU lebih intens saja sosialisasi secara massif kepada masyarakat.

Anggaran yang digunakan itu lebih efektif jika digunakan untuk operasional dalam mencerdaskan pemilih.

Apalagi, masyarakat saat ini belum semua paham membedakan jenis-jenis surat suara yang akan dicoblos nantinya.

"Itu KPU harusnya turun saja ke masyarakat untuk sosialisasi dan mencerdaskan pemilih," tuturnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved