Sidang Korupsi ATK Disdik Makassar, Saksi Sebut Nama Kadisdukcapil
Sidang dengan agenda mendengarkan keterangan Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan sejumlah saksi.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sidang kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan barang yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan kota Makassar tahun anggaran 2015 - 2016, terungkap fakta baru.
Sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Makassar dengan mendudukan enam terdakwa yakni Mantan Kepala Sub Bagian Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, Muhammad Nasir, Abdul Naim selaku Direktur CV. Fitria.
Edy selaku Direktur CV. Akhsa Putra,Hasanuddin selaku Direktur CV. Sanjaya Pratama serta M. Yusuf Zain selaku Direktur CV. Tiga Serangkai dan La Ode Muh Nur Alam.
Sidang dengan agenda mendengarkan keterangan Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan sejumlah saksi. Salah satu saksi dihadirkan adalah Irwanto alias Iwan, honorer Disdik Makassar.
Dalam keterangan saksi dipersidangan, ada nama baru yang disebut dalam kasus itu. Nama tersebut adalah mantan Sekertaris Dinas Pendidikan Makassar Aryati Puspa. Aryati saat ini menjabat sebagai Kepala Disdukcapil Makassar.
Dalam persidangan yang dipimpin langsung Yamto Susena dan dibantu dua hakim anggota, saksi menyebutkan setiap pengembalian hasil sisa pencairan pengadaan ATK oleh rekanan berhubungan langsung dengan Sekdis, yang saat itu dijabat oleh Puspa.
"Waktu hakim bertanya kepada saksi Irwanto apakah melihat langsung uang Rp 100 juta? Saksi mengatakan melihat amplopnya yang bertuliskan Bank BPD yang diserahkan oleh Rekanan Abdul Naim kepada Ibu Puspa," kata Kuasa Hukum terdakwa ST Ruwaeda kepada Tribun, Rabu (13/03/2019) malam.
Rekanan disebut menyerahkan uang senilai Rp 100 juta dari hasil pencairan ATK, tepatnya di ruangan Sekertaris Dinas Pendidikan Kota Makassar. Penyerahan uang itu disaksikan langsung oleh terdakwa Muh Nasir.
Selain itu kata ST Ruwaeda, terdakwa juga melihat rekanan menyerahkan uang hasil sisa pembelian pengadaan ATK kepada Puspa senilai Rp 40 juta di Mal Ratu Indah.
"Klien saya juga mengakui menyerahkan uang itu kepada Ibu Puspa,"tegasnya.
Keenam terdakwa tersebut merupakan terdakwa dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan barang yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan kota Makassar tahun anggaran 2015 - 2016 senilai Rp 323.081.978.
Dalam persidangan yang dipimpin langsung Yamto Susena dan dibantu dua hakim anggota, digelar dengan agenda sidang perdana atau pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
JPU dikoordinir langsung Ahmad Yani dalam materi dakwaanya menyatakan para terdakwa terbukti secara bersama sama melakukan perbuatan tindak pidana korupsi sebagaimana dalam pasal yang didakwakan.
Pasal dijeratkan kepada terdakwa yakni pasal 18 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 tentang tindak pidana korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU nomor 20 tahun 2001.
Tentang perubahan atas Undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Jo. Pasal55 Ayat (1) ke-1 KUHP Jo. Pasal 64 Ayat (1) KUHP.