Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TRIBUNWIKI

TRIBUNWIKI: Sejarah Sawerigading, Nama Jalan di Masamba Luwu Utara

Masamba merupakan ibu kota Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Di Masamba, sebuah jalan diberi nama Jl Sawerigading.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/CHALIK MAWARDI
Jl Sawerigading di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. 

TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Masamba merupakan ibu kota Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Masamba berjarak 450 kilometer dari Makassar.

Di Masamba, sebuah jalan diberi nama Jl Sawerigading.

Baca: Selayar Hujan Ringan, Tinggi Gelombang 2 Meter

Baca: Siapkan Payung, Sungguminasa Diguyur Hujan Lokal Hari Ini

Baca: Luwu Utara Diprediksi Berawan Hari Ini

Pantuan TribunLutra.com, Jumat (8/3/2019), jalan itu berada di sekitar kompleks kantor bupati Luwu Utara.

Dikutip dari Wikipedia, Sawerigading adalah nama putra raja Luwu dari Kerajaan Luwu Purba, Sulawesi Selatan.

Dalam bahasa setempat Sawerigading berasal dari dua kata, yaitu sawe yang berarti menetas (lahir) dan ri gading yang berarti di atas bambu betung.

Jadi nama Sawarigading berarti keturunan dari orang yang menetas di atas bambu betung.

Nama ini dikenal melalui cerita yang termuat dalam Sureq Galigo.

Dimulai ketika para dewa di langit bermufakat untuk mengisi dunia ini dengan mengirim Batara Guru anak patotoe di langit dan Nyilitomo anak guru ri Selleng di peretiwi (dunia bawah) untuk menjadi penguasa di bumi.

Dari perkawinan keduanya lahirlah putra mereka yang bernama Batara Lattu yang kelak menggantikan ayahnya penguasa di Luwu.

Dari perkawinan Batara Guru dengan beberapa pengiringnya dari langit serta pengiring We Nyilitomo dari peretiwi lahirlah beberapa putra mereka yang kelak menjadi penguasa di daerah-daerah Luwu sekaligus pembantu Batara Lattu.

Setelah Batara Lattu cukup dewasa, ia dikawinkan dengan We Datu Sengeng, anak La Urumpassi bersama We Padauleng ditompottikka.

Sesudah itu Batara Guru bersama isteri kembali ke langit.

Dari perkawinan keduanya lahirlah Sawerigadingdan We Tenriabeng sebagai anak kembar emas yaitu seorang laki-laki dan seorang perempuan.

Mengenai masa hidup Sawerigading terdapat berbagai versi di kalangan ahli sejarah.

Menurut versi Towani Tolotang di Sidenreng, Sawerigading lahir pada tahun 564 masehi.

Laporan Wartawan TribunLutra.com, @chalik_mawardi_sp

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:

Ar

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved