Kritik Jalan Rusak, Pengantin Baru di Tutar Polman Memilih Foto di Kubangan
Aksi foto di kubangan air yang menggenangi jalan itu dilakukan warga Ambopadang, Darmansyah. Ia berfoto bersama istrinya Bella Alda Riston J
Penulis: edyatma jawi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, POLMAN -- Beberapa hari lalu aksi anak muda di Batumarta Ogan Komering Ulu, (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel) berfoto di kubangan lumpur jalan sempat viral di media sosial.
Aksi anak muda sengaja berfoto di lumpur itu sebagai bentuk kritik terhadap jalan rusak. Foto yang mereka unggah di media sosial facebook dan instagram menyita perhatian netizen dan jadi perbincangan publik.
Aksi serupa juga dilakukan warga Desa Ambopadang Kecamatan Tubbi Taramanu (Tutar), Polewali Mandar atau Polman.
Baca: Undata Palu Catat 74 kasus DBD Dalam Dua Bulan, 3 Meninggal Dunia
Baca: Jadwal MotoGP 2019 Qatar Pekan Ini Live Trans 7, Berikut Analisis 4 Tim Siapa Peluang Juara?
Baca: Lima Bulan Berlalu, Atlet Porda Bantaeng Belum Terima Bonus
Aksi foto di kubangan air yang menggenangi jalan itu dilakukan warga Ambopadang, Darmansyah. Ia berfoto bersama istrinya Bella Alda Riston J yang berasal dari Surabaya.
Berbagai pose di tengah genangan air dilakukan kedua pasangan yang baru menikah akhir Februari lalu itu. Mulai dari pose memancing ikan hingga berbaring di kubangan air berlumpur itu.
Darmansyah mengatakan, foto itu diambil di Dusun Lombok Desa Ambopadang, Senin (4/3/2019). Foto tersebut lalu diunggah di akun Facebook Darmansyah.
Saat ini foto pasangan suami istri ini tengah jadi perbincangan hangat di media sosial.
Darmansyah mengaku sengaja melakukan aksi tersebut lantaran prihatin melihat kondisi kampung halamannya.
"Kemarin kan ada viral itu di sosmed, jadi ya sudah saya ikut-ikutan aja deh. Bismillah gak ada embel-embel dukungan siapa, yang pastinya saya dukung diri sendiri melakukan sesuatu buat orang-orang dikampung," ujar Darmansyah, Selasa (5/3/2019).
Kata Darmansyah, jalan di Ambopadang rusak sejak lama. Kondisi itu terjadi di hampir seluruh jalan di Kecamatan Tutar.
"Hampir bisa dibilang, satu kecamatan, hampir seluruhnya dan itu malah parah banget. Karena hanya mobil-mobil tertentu yang bisa, masuk , seperti mobil Jeep," katanya.
Kerusakan jalan di Tutar terjadi sejak belasan tahun terakhir. Bahkan Darmansyah mengatakan, jalan tersebut rusak saat dirinya masih duduk di bangku SD kelas 1.
"Seingat saya saya masih SD Kelas 1 dan saya sekarang umur 29 tahun," ucapnya.
Bukan hanya itu, kata Darmansyah, sebagian warga Tutar juga belum menikmati listrik dan sinyal telekomunikasi. Kondisi itu membuat Darmansyah sangat prihatin.
"Gak ada sinyal, Lampu baru masuk dan ada beberapa dusun yang memang lampu listrik belum ada. Dengan kondisi jalan seperti itu, ya gimana sih 2019 masih ada jalan seperti itu kan," sindirnya.
Ia berharap, Bupati Polman dan Gubernur Sulawesi Barat memperhatikan kondisi tersebut. Apalagi Tutar terkenal kaya sumber daya alam. Daerah ini salah satu penghasil komoditas buah di Sulbar.
"Sumber daya alamnya kaya banget, ada rotan, kopi, kakao, langsat, durian, itu semua-muanya ada," katanya.