Harga Jagung Anjlok, Petani di Soppeng Rugi Rp 10 Juta Setiap Hektarnya
Petani jagung di Kabupaten Soppeng, mengalami kerugian hingga Rp 10 juta / hektar setelah harga anjlok.
Penulis: Sudirman | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM,LILIRILAU - Petani jagung di Kabupaten Soppeng, mengalami kerugian hingga Rp 10 juta / hektar setelah harga anjlok.
Petani jagung Soppeng Lantur, mengatakan, setiap hektar, petani di Soppeng membutuhkan uang Rp 5 juta, mulai musim tanam sampai panen.
Pengeluaran para petani Soppeng yaitu, beli pupuk Rp 105.000 / zak.
Setiap hektar, petani di Soppeng membutuhkan delapan zak.
"Mulai musim tanam sampai panen, kami dua kali pupuk, sehingga membutuhkan 16 zak," tambah Lantur, Senin (4/3/2019).
Selain itu, buruh petik jagung Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu / hari.
Dalam satu hektar, membutuhkan 20 orang.
"Kami juga mengeluarkan sewa ojek kendaraan Rp 14 ribu sampai Rp. 20 ribu/sekali ojek," tambah Lantur.
Kebutuhan lainnya, petani juga harus membeli karung Rp 3.000 / karung.
"Apabila harga jagung Rp 3 ribu / Kg, maka kami prediksi bisa mendapatkan Rp 15 juta / hektar," tambah Lantur.
Namun selama harga jagung anjlok Rp 2.200 / Kg, maka petani akan rugi hingga Rp 10 juta per hektar.
Petani di Soppeng berharap kepada bulog, untuk segera turun mengantisipasi anjloknya harga jagung.
Laporan Wartawan TribunSoppeng @ sudi zne.
Baca: Petani di Kabupaten Soppeng Rela Jual Murah Jagungnya Demi Pupuk
Baca: RESMI RILIS Redmi Note 7 Pro Ada 5 Warna, Kamera 48 MP Rp 2 Jutaan, Cek Bedanya dengan Redmi Note 7
Baca: Kala Puisi Neno Warisman Disebut Sadis dan Biadab, Fadli Zon Minta Buya Syafii Belajar Sastra Puisi
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur: