Kakek Nenek Miskin di Tenringangkae Maros, Belasan Tahun Tinggal di Gubuk Reot dan Butuh Bantuan
Daeng Sangkala (69) dan Mase (70), sepasang suami istri di Dusun Bombongi, Desa Tenrigangkae tinggal di gubuk reot.
Penulis: Ansar | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN MAROS.COM, MANDAI - Daeng Sangkala (69) dan Mase (70), sepasang suami istri di Dusun Bombongi, Desa Tenrigangkae, Kecamatan Mandai Kabupaten Maros, sudah belasan tahun tinggal di gubuk reot.
Daeng Sangkala dan istrinya, terpaksa bertahan hidup di gubuk reotnya.
Tidak ada pilihan lain.
Gubuk berlantai tikar menjadi saksi, keduanya hidup bahagia meski serba terbatas.
Keduanya ingin tinggal di rumah layak, namun apa daya.
Kondisi tubuh yang sudah tidak bisa bergerak aktif, urungkan niat Daeng Sangkala.
Sangkala ingin memperbaiki rumahnya.
Namun ia tidak memiliki biaya.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya saja, ia mengandalkan pemberian tetangga.
Jika tidak ada bantuan, keduanya memilih untuk berpuasa.
Jika berbuka pun, mereka hanya minum air saja.
Meski perut keroncongan, namun mereka berusaha menahan.
Tidak ada pilihan lain kecuali pasrah.
Keduanya juga tidak mau menjadi peminta-peminta.
Menurutnya, kondisi hidup miskin, tidak mesti menyusahkan orang lain.