Dari Iseng, Anggrek Mamasa yang Dibudidayakan Pemuda Ini Beromzet Miliaran
Itu dimulai pemuda asal Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa ini, sejak pertengahan tahun 2016 lalu.
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNMAMASA.COM - MAMASA - Berawal dari menyelamatkan satu spesies tanaman anggrek yang tumbuh parasit di dahan kayu lapuk termakan usia yang tumbang di halaman rumahnya.
Kini Andarias atau yang akrab disapa Andre (38), telah mengoleksi sedikitnya 300 spesies anggrek asli Mamasa untuk dijadikan usaha.
Itu dimulai pemuda asal Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa ini, sejak pertengahan tahun 2016 lalu.
Anggrek salah satu jenis bunga yang tumbuh unik dan indah untuk dipandang, dari situlah Andre tertarik mengoleksi tanaman dengan bahasa Latin "Orchidaceae" itu.
Mengoleksi hingga ratusan spesies tanaman anggrek tentu bukanlah hal yang mudah.
Karena itu, Andre rela menjelajahi hutan berburu anggrek, mewujudkan keinginannya mendapatkan jenis anggrek yang disukai.
Tak jarang pula Andre mengeluarkan banyak uang untuk membeli jenis anggrek yang ia inginkan.
Dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah harga tanaman anggrek per pohonnya yang dia tawarkan kepada penjual dari berbagai kalangan masyarakat di desanya.
Hingga pada pertengahan tahun 2018, Andre sempat memiliki lebih dari 400 jenis tanaman anggrek yang di koleksi di halaman rumahnya.
Hingga saat ini, ratusan anggrek yang dia miliki pun menjadi penghasilan yang cukup lumayan bagi Andre.
Sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di salah satu instansi pemerintah di Kabupaten Mamasa, tentu Andre bukanlah pemuda yang gagal akan pengetahuan dan teknologi alias 'gaptek'.
Dari situ, Andre menggunakan fasilitas internet untuk mengetahui jenis-jenis tanaman anggrek.
Secara otodidak Andre telah menghapal lebih 200 jenis tanaman anggrek dalam bahasa latin.
"Awalnya ini hanya iseng, tidak sengaja saya menyelamatkan satu pohon anggrek yang tumbuh di kayu yang lapuk," ungkap Andre, sat ditemui di kediamannya, di Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamaaa Sulbar, Selasa (26/2/2019).
"Saya mulai suka dan akhrinya sekarang saya koleksi lebih dari 300 spesies anggrek asli Mamasa," ungkap Andre.