Kisah Siswa di Munte Jeneponto, Seminggu Tak Masuk Sekolah karena Jembatan Munte Putus
Kini warga Dusun Munte Desa Bontomate'ne sudah dapat menyebrang sungai tanpa harus berbasah-basahan maupun naik rakit
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Suryana Anas
TRIBUNJENEPONTO.COM, TURATEA - Kini warga Dusun Munte Desa Bontomate'ne sudah dapat menyebrang sungai tanpa harus berbasah-basahan maupun naik rakit.
Setelah sebelumnya Jembatan Munte jeneponto putus akibat banjir, Selasa (22/1/2019) lalu.
Akibat putusnya Jembatan Munte dirasakan betul oleh empat orang siswa MA Darul Ihsan Munte ini.
Baca: Profil Princess Mikaela Audry Megonondo Miss Indonesia 2019 dari Jambi, Intip Foto-fotonya
Baca: 4 Fakta Pelajar SMK Somba Opu Gowa yang Gantung Diri
Baca: Joko Driyono Plt Ketua Umum PSSI Jadi Tersangka dan Berikut Daftar Barang Disita
Baca: Siapakah Wanita yang Diduga Dilecehkan Striker Persija Marko Simic? Ciri-cirinya Wanita Indonesia
Dialah Syamsinar (17), Alisa (17), Risman (16) dan Tommi (17), ketiga siswa ini merupakan siswa kelas tiga di MA Darul Ihsan Munte.
Akibat jembatan Munte putus ke-4 siswa ini terpaksa tidak masuk sekolah selama seminggu.
"Saya seminggu tidak masuk sekolah kak, pascajembatan putus, karena saat itu air masih tinggi dan tidak memungkinkan kita turun kesungai untuk menyebrang," kata Syamsinar, Sabtu (16/2/2019).
"Setelah seminggu kami tidak masuk sekolah dan air sudah tidak tinggi lagi kami suda, h kesekolah dengan turun langsung kesungai," ungkap Risman.
"Saat itu juga kami banyak mendapat bantuan ada yang kasi kami rakit, lalu ada juga pak polisi bawa perahu karet," kata Syamsinar.
"Tapi Alhamdulillah sekarang sudah ada jembatan yang dibangun TNI," ungkap Tommi.
Keempat siswa ini tetu sangat bersyukur mengingat mereka sudah kelas tiga yang artinya sudah dekat dengan ujian.
"Kami tidak bisa bayangkan kak, seandainya belum ada jembatan lalu kami ujian," kata Alisa.
"Pasti kami akan terlambat itupun kalau kami tidak basah karena terpaksa kami harus turun kesungai," tandasnya.
Jembatan Munte Jeneponto yang menghubungkan Desa Bontomate'ne dan Mangngepong menjadi satu dari lima jembatan yang dilaporkan putus.
Namun, jembatan Munte yang putus kini sudah dapat dilalui dengan adanya jembatan bailey yang dibangun oleh TNI.
Pengerjaan jembatan bailey sendiri hanya memerlukan waktu satu pekan agar dapat rampun.