Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polisi Dalami Kematian Nelayan Pulau Battoa Polman Akibat Bom Ikan

Peristiwa nelayan Pulau Battoa, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) yang meninggal akibat ledakan bom ikan, menggegerkan masyarakat.

Penulis: edyatma jawi | Editor: Munawwarah Ahmad
edyatma jawi
Jenazah Rijal korban bom ikan di Pulau Battoa, Kecamatan Binuang, Polman, dimasukkan dalam keranda, Selasa (1222019). 

TRIBUN-TIMUR.COM, POLMAN - Peristiwa nelayan Pulau Battoa, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) yang meninggal akibat ledakan bom ikan, menggegerkan masyarakat.

Nelayan korban bom ikan itu, Rijal asal Timorang, Dusun Lendang, Desa Pulau Battoa, Kecamatan Binuang.

Pria berusia 30 tahun itu, meninggal dunia akibat ledakan bom ikan.

Peristiwa tragis itu terjadi di perairan Pulau Battoa, Selasa (12/2/2019) sore.

Rijal hendak mengebom gerombolan ikan yang dekat perahunya.

Nahas, bom rakitan ditangannya meledak sebelum dilempar.

Sekujur tubuh Rijal terluka parah. Bahkan beberapa bagian tubuhnya hancur akibat ledakan.

Kasat Polair Polres Polman, AKP Jubaidi mengatakan, Polisi tengah menyelidiki kasus tersebut.

Mereka berusaha mengungkap kronologi peristiwa memilukan itu.

"Kami sekarang sudah melakukan penyelidikan untuk bisa mengungkap kejadian tersebut," ujar AKP Jubaidi, Rabu (13/2/2019).

Kepolisian sementara mengumpulkan barang bukti.

Terutama bahan peledak yang digunakan korban.

Ditelusuri pula asal bahan peledak itu didapatkan.

Kata AKP Jubaidi, selama ini bahan peledak yang digunakan nelayan berupa campuran pupuk matahari, bebatuan dan detonator. Bahan tersebut disatukan dalam botol kaca bekas minuman.

"Seperti yang selama ini ditangkap itu, menggunakan botol Kratingdaeng," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved