Kisah Amir Warga Munte Jeneponto Selamatkan Anak Sesaat Jembatan Putus
Ia memiliki kisah tersendiri bagaimana derasnya arus air yang menghantam jembatan Munte hingga terputus.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Suryana Anas
TRIBUNJENEPONTO.COM, TURATEA - Rabu (13/2/2019) pagi Personel TNI bersama warga sibuk mengecat jembatan bailey Munte Jeneponto.
Nampak, seorang warga yang memiliki cambang dan janggut sibuk membantu aparat TNI
Dialah Amir atau yang biasa dipanggil Dewa (45) warga Dusun Munte, desa Bontomate'ne kecamatan Turatea Jeneponto.
Baca: Besok Pendaftaran SNMPTN 2019 Ditutup, Segera Daftar di snmptn.ac.id, Berapa Kuota Unhas dan UNM?
Baca: Silahkan Buat Akun SSP3K di ssp3k.bkn.go.id untuk Daftar PPPK Tahap I, Pakai Browser Laptop/PC !
Baca: Insiden Lion Air JT-780, AirNav Makassar; Ada Kendala Teknis
Dewa sapaannya memiliki kisah tersendiri bagaimana derasnya arus air yang menghantam jembatan Munte hingga terputus.
Ayah 1 orang anak ini bercerita bagaimana perjuangannya menyelamatkan anak sesaat jembatan Munte putus.
"Waktu itu air sudah deras, air tidak lewat dibawah jembatan lagi tapi sudah naik di jembatan," katanya.
"Tapi saya paksakan melintas sebab anak saya masih berada disebelah disekolah MTs Darul Ihsan munte yang saat itu ikut tergenang banjir," tuturnya.
"Saat saya lewat jembatan, air sudah sampai lutut, dan serasa sudah bergoyang, tapi tidak menyurutkan niat saya untuk menyelamatkan buah hati saya," tandasnya.
Saat ayah satu orang anak itu berhasil ke MTs Darul Ihsan Munte Ia tidak langsung selamatkan anaknya tapi malah menyuruh anak-anak untuk ketempat lebih aman karena kondisi air saat itu sangat deras.
Setelah menyerukan anak-anak ketempat lebih aman iya langsung bergegas pulang kerumah dengan membawa putri semata wayangnya.
"Saat saya sampai disekolah saya teriak lariko semua banjir," tuturnya.
"Setelah itu saya ambil putriku lalu kembali menyebrang yang saat itu air makin tinggi dan jembatan mulai bergeser akibat derasnya air," tandasnya.
"Sekita 5 menit saya sampai di seberang jembatan saya lihat sudah terangkat oleh derasnya air, jadi saat itu banyak sampah nyangkut dijembatan sehingga air meluap hingga kepemukiman warga Munte," tandasnya.
"Jadi aliran sungai jika saya gambarkan itu seperti melompat keatas jembatan akibat dibawa jembatan menumpuk sampah, sehinggal aliran air sungai meleber hingga kepemukiman warga," tuturnya.
Menurut Dewa seandainya jembatan tidak putus maka akan lebih banyak rumah lagi hanyut di Dusun Munte, Desa Bontomate'ne, kecamatan Turatea, Jeneponto.