Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Daftar Tunggu Haji di Bantaeng Hingga 40 Tahun, Menyusul Sidrap dan Pinrang

Dari data yang dimiliki Kemenag Sulsel, setelah Bantaeng, menyusul kabupaten Sidrap 39 tahun, dan kabupaten Wajo serta Pinrang masing-masing 37 tahun.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Nurul Adha Islamiah
abdiwan/tribuntimur.com
Salah seorang jemaah calon haji mengabari kerabat melalui telepon seluler beberapa hari lalu. Konsistensi Telkomsel membangun jaringan hingga pelosok membuat telepon seluler bukan hanya sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai penggerak ekonomi kerakyatan. 

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

 TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Dari 24 kabupaten dan kota yang ada di Sulawesi Selatan rupanya kabupaten Bantaeng menduduki daftar tunggu yang lama disaat seseorang mendaftar untuk menunaikan haji.

Dari data yang dimiliki Kemenag Sulsel, setelah Bantaeng, menyusul kabupaten Sidrap 39 tahun, dan kabupaten Wajo serta Pinrang masing-masing 37 tahun.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulsel, H Anwar Abu Bakar mengatakan bahwa lamanya daftar tunggu di Sulawesi Selatan khususnya di Bantaeng karena pendaftar haji tak sebanding dengan kuota (jatah) jamaah untuk daerah tersebut.

Baca: HUT ke-69, Bank BTN Kolaborasi dengan Jakmall.com Berikan Promo Serba 69

Baca: 2019 Biaya Haji Tak Naik, Kemenag Sulsel: 6 Juli JCH Masuk Asrama

Baca: DPR dan Kemenag Sepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2019 Sebesar Rp 35.235.602

Menurutnya perhitungan kuota daerah itu dibagi perseribu penduduk muslim untuk satu jatah jamaah haji.

Kuota daerah itu, memaki pola penghitungan yang ditetapkan oleh OKI (Organisasi Kerjasama Islam). Lembaga ini adalah lembaga internasional yang didalamnya meliputi 57 negara yang memiliki mayoritas muslim.

"Jadi ini sudah di atur oleh OKI, maunya kita semua bisa langsung berangkat. Tapi karena keterbatasan, ya akhirnya merujuk pada aturan yang ada," katanya.

Untuk ongkos naik haji tahun ini, itu tak jauh beda dari tahun sebelumnya, angka rata-rata nasional kata Anwar itu sebesar Rp 35,2 juta per jamaah.

Hanya saja, angka ini kata dia akan bertambah disaat keluar keputusan presiden mengenai biaya haji.

Tambahan biaya itu, di hitung dari jarak tempuh penerbangan Makassar- Arab Saudi.

"Tentu beda jika biaya perjalanan haji Jakarta - Arab Saudi dengan Makassar - Arab Saudi. Pastinya yang dekat lebih murah, jadi Rp 35,2 juta itu nilai rata rata," katanya.

"Kalau gak salah, yang paling murah tuh di Aceh, karena jarak tempuhnya lebih dekat. Tahun lalu itu sekitar Rp 31 juta. Biaya haji tahun ini kan sama dengan tahun 2018," Anwar menambahkan, sembari sebut biaya haji tahun ini sama dengan sebelumnya.

Adapun biaya haji untuk jamaah haji ini untuk, pelayanan akomodasi, transportasi, dan konsumsi.

Ia menyebutkan musim haji tahun 2019, Sulsel punya jatah haji sebanyak 7296 orang, ini telah terbagi untuk 24 kabupaten-kota di Sulsel.

Sebelumnya, Komisi VIII DPR RI bersama pemerintah sudah mengesahkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2019/1440 Hijriah.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved