Plt Kadinkes Enrekang Imbau Warga Waspadai Penipuan Berkedok Obat Abate
Menurut Sutrisno, saat ini ada beberapa kasus seperti itu yang ditemukannya di Desa Batu Ke'de, Kecamatan Masalle, Kabupaten Enrekang.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Hasrul
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com Muh Azis Albar
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Enrekang, Sutrisno memgimbau masyarakat agar tidak percaya jika ada oknum yang menjual obat Abate ke rumah-rumah.
Apalagi, jika oknum tersebut mengatasnamakan Dinkes Enrekang dan memasang tarif Rp 20.000 per botolnya.
Baca: Kades Karrang Enrekang Ajak Masyarakat Membaca Lewat Kotak Baca
Baca: Bulan Depan, Gaji Personel Kodim 1419 Enrekang Muslim Dipotong 2,5 Persen Untuk Zakat
Menurut Sutrisno, saat ini ada beberapa kasus seperti itu yang ditemukannya di Desa Batu Ke'de, Kecamatan Masalle, Kabupaten Enrekang.
Dan Ia memastikan oknum seperti itu bukan petugas Dinkes, sehingga jangan dilayani.
"Kami imbau ke masyarakat agar tidak percaya jika ada yang seperti itu, kami tidak pernah menjual abate karena kami memberikannya secara gratis kepada masyarakat," kata Sutrisno kepada TribunEnrekang.com, Selasa (5/2/2019).
Ia menjelaskan, jika masyarakat menemukan ada seseorang yang mengaku dari Dinkes dan menjual abate maka disarankan segera lapor ke pihak kepolisian.
Sebab, itu merupakan salah satu modus penipuan dari orang yang tidak bertanggung jawab.
Baca: 2 Link Live Streaming Kualifikasi LCA Persija vs Home United, Prediksi Susunan Pemain: Nonton Disini
"Untuk itu saya menghimbau kepada seluruh Kepala Puskesmas yang ada di Enrekang atau pun masyarakat agar segera lapor ke Polisi jika menemukan oknum tersebut," ujarnya.
Abate adalah suatu insektisida golongan organofosfat yang efektif membunuh larva nyamuk atau insekta air lainnya yang merupakam obat pencehahan penyakit DBD.
Abate berbentuk bubuk kristal padat dan segera larut saat dimasukkan ke dalam air.
Di dalam air, abate akan bertahan beberapa hari kemudian mengalami degradasi.
Baca: Danny Jalin Silaturahmi dengan Tokoh Tionghoa di Hari Imlek
Dari segi kesehatan, abate dianggap tidak beracun terhadap manusia kecuali dalam dosis yang sangat besar.
Untuk diketahui, tahun 2018 di Kabupaten Enrekang kasus DBD sebanyak 96 kasus dan 1 orang meninggal dunia.
Sementara tahun 2019 ini sudah ada 20 kasus DBD yang ditangani Dinkes Enrekang.(*)
Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:
Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com