Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Longsor Gowa, Lima Korban Belum Ditemukan, Pencarian Dihentikan

Data tersebut diperoleh dari kepolisian Polres Gowa. Rinciannya satu korban di Kecamatan Manuju, serta empat korban lainnya di Kecamatan Bungaya.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
ari maryadi/tribungowa.com
Anjing pelacak K9 Mabes Polri saat mengendus titik bau jenazah korban timbunan longsor di Dusun Pattiro Desa Pattallikang. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ari Maryadi

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Tim evakuasi tanggap bencana mulai ditarik dari lokasi longsor di Kabupaten Gowa.

Hingga Senin (4/2/2019), total korban yang belum ditemukan berjumlah lima orang.

Data tersebut diperoleh dari kepolisian Polres Gowa. Rinciannya satu korban di Kecamatan Manuju, serta empat korban lainnya di Kecamatan Bungaya.

"Tiga hari ini tim terus melakukan pencarian, namun hasilnya nihil," kata Bupati Gowa Adnan Purihcta Ichsan, Senin (4/2/2019).

Kelima korban yang belum ditemukan tersebut tercatat bernama Nurjannah Dg Suji (46) warga Dusun Pattiro, Irfan (9) warga Mangempang, Uddin bin Talibi (49), Fadillah Bin Rusdi (5), dan Sangkala Bin Numpa (52) warga Sapaya.

Sementara itu, Dandim 1409 Gowa, Letkol Arh Nur Subekhi menuturkan, tim evakuasi gabungan yang ia pimpin telah melakukan pencarian ke semua titik longsor. Akan tetapi, hingga sore tadi, pencarian terhadap korban yang masih hilang berbuah nihil.

"Tim sudah mencari ke semua titik lokasi longsor, namun sampai dengan hari ini, tidak ditemukan. Kami juga sudah menyasar ke titik yang ditunjukkan pihak keluarga korban, tetapi tidak juga ditemukan," tambah Nur Subekhi.

Pencarian korban longsor dilakukan oleh personel gabungan TNI-Polri, tin SAR, Pemkab Gowa, serta relawan. Tim juga dibantu oleh anjing pelacak serta alat berat eskavator.

Korban Hilang Diduga Hanyut di Sungai

Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga mengatakan, tim evakuasi gabungan dibantu lima anjing pelacak yang terjunkan telah bekerja secara optimal. Namun korban tersebut tidak berhasil ditemukan.

Shinto menuturkan, anjing pelacak telah mencoba mengendus titik-titik longsor guna mencari korban. Shinto menduga, korban longsor tersebut diduga hanyut di sungai.

"Kami telah bekerja optimal di dua kecamatan, mereka sudah mengendus. Sesuai analisa, korban diduga terbawa ke air sungai," kata Shinto.

Tim anjing pelacak (K9) yang bertugas melakukan pencarian korban timbunan longsor resmi ditarik hari ini. Tim ini berjumlah 15 personel, gabungan dari Mabes Polri dan Ditsabhara Polda Sulsel.

Diketahui, akibat bencana yang terjadi di Gowa ada 17 titik jembatan putus, 8 di antaranya rusak berat. 5 sekolah rusak dan 4 pasar tradisional.

Kerusakan tersebut tersebar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Menuju, Bungaya, Tinggimoncong, Tompobulu, Pallangga, Bontomarannu, Biringbulu, Sombaopu, Pattalassang, Parangloe, Tombolopao, Barombong, dan Parigi.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved