Update Korban Banjir Sulsel: 69 Meninggal, 7 Hilang, JK Kirim 10 Mesin Pompa
Inilah update korban banjir di Sulsel. Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) mencatat terdapat 69 orang meninggal
TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah update korban banjir di Sulsel.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) mencatat terdapat 69 orang meninggal akibat bencana banjir dan longsor yang melanda 13 kecamatan/kota di Sulsel hingga Senin (28/1/2019).
Sepala Pusat Data Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan 7 orang lainnya dilaporkan hilang.
"Dampak bencana per 28 Januari 2019 tercatat 69 orang meninggal, 7 orang hilang," kata Sutopo melalui keterangan tertulis, Senin (28/1/2019).
Selain itu, terdapat 48 orang luka-luka dan 9.429 orang mengungsi karena terdampak bencana.
Dikutip dari Kompas.com, Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, sebagian pengungsi sudah ada yang kembali ke rumahnya dan ada pula yang masih berada di pengungsian.
"Masyarakat yang berada di pengungsian karena rumahnya rusak berat, masyarakat merasa lebih nyaman di pengungsian karena takut adanya banjir dan longsor susulan," kata Sutopo Purwo Nugroho.
Di sisi lain, terdapat 559 rumah terdampak bencana, dengan rincian sebanyak 33 unit hanyut, 459 unit rusak berat, 37 unit rusak sedang, 25 unit rusak ringan, 5 unit tertimbun.
BNPB juga mencatat terdapat 22.156 unit rumah yang terendam.
Infrastruktur lainnya yang rusak akibat bencana yaitu, 34 jembatan, 2 pasar, 12 unit fasilitas peribadatan, 8 fasilitas pemerintah, dan 65 unit sekolah.
Sutopo Purwo Nugroho mengatakan penanganan beserta proses evakuasi masih terus dilakukan di daerah terdampak bencana.
Jeritan Relawan dan Instruksi Wapres
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) sekaligus Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla atau JK menginstruksikan pendistribusian 10 unit mesin pompa air ke Kabupaten Jeneponto, Sulsel yang kini kekurangan air bersih setelah banjir bandang.
Instruksi ini mengacu pada praktik serupa yang dilakukan saat gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Sebanyak 10 unit mesin pompa yang dirakit khusus itu kini digunakan untuk menyedot lumpur yang menggenangi sumur warga di 31 desa di 11 kecamatan di Jeneponto.