Kok Bisa? PM Mahathir Mohamad Sebut Rakyat Malaysia Ini Pemalas, Tak Amanah dan Tak Tahu Malu
Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad membuat kritik keras kepada rakyatnya sendiri.
Kok Bisa? PM Mahathir Mohamad Sebut Rakyat Malaysia Ini pemalas, Tak Amanah dan Tak Tahu Malu
TRIBUN-TIMUR.COM - Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad membuat kritik keras kepada rakyatnya sendiri.
Mahathir menyebutkan rakyat Malaysia pemalas, tak tahu malu dan tak amanah.
Dikutip dari Astro Awani, Selasa (29/1) hal ini disampaikan oleh Mahathir saar ulang tahun Parti Pribumi Bersatu Malaysia (BERSATU) pada September 2018 lalu.
Dalam pidatonya, Mahathir berpendapat, setiap orang Melayu perlu berani mengakui kesalahan untuk melangkah maju dan memperbaiki amalan supaya mendapat nikmat oleh Allah SWT.
Namun setelahnya Mahathir melontarkan kritik keras kepada rakyat Malaysia khususnya pemuda-pemudinya yang ia cap pemalas.
"Tanpa izin saya berani mendakwa kita malas. Kita lebih suka serah kerja kepada orang lain. Hari ini kita dapati ramai orang asing datang bekerja di negara kita. Kenapa? Kerana kita tidak sanggup bekerja." beber Mahathir.
Baca: Tanggapi Pernyataan Kapolda Sulsel, Menpan RB Tegaskan Teroris Buka dari Sulsel Saja!
Baca: Ingin Hilangkan Resiko Stroke? Cobalah Berkebun, Ini 4 Manfaatnya
Baca: Imigrasi Palopo Ikut Bantu Korban Banjir dan Longsor di Sulsel
"Pergilah ke tempat kerja dan kita tidak akan bertemu dengan pekerja kita.Ya, memang kerja itu berat. Mungkin kotor dan berbahaya. Kita cuma cari kerja yang ringan, dikilang berhawa dingin. Tetapi disitu pun daya keluaran atau produktiviti kita rendah" tambah Mahathir.
Untuk soal tak amanah, Mahathir mengklaim jika rakyat yang ia pimpin tidak segan mengingkari janji , mengambil barang yang bukan miliknya dan tak malu tak bisa bayar utang.
"Walau apapun alasan yang diberi, hakikatnya kita tidak bayar hutang. Bagi kita ini perkara
kecil. Tetapi bagi bangsa kita, ia memburukkan kepercayaan kepada kita. Orang tidak suka
bagi pinjaman kepada kita.
"Bank tidak sanggup memberi hutang kepada orang Melayu kerana percaya mereka tidak akan bayar," seloroh Mahathir.

"Maka bermasalahlah peniaga Melayu, sukar untuk meminjam modal. Maka marahlah kita kepada bank. Janganlah aniaya kita kerana orang lain yang lokek (buruk). Tetapi kita sudah terkenal sebagai bangsa yang lokek."
"Maka terpalitlah juga kita kerana bangsa kita tidak dipercayai," imbuhnya.
Baca: Menpan RB: Saya Prihatin Atas Bencana di Sulsel, Ini Kampung Halaman Saya Juga
Baca: Segini APBD dan Pendapatan Luwu Utara 3 Tahun Terakhir
Baca: Satu Terduga Pencuri Sapi di Penrang Wajo Diamankan Polisi
Yang terakhir, Mahathir menyampaikan walau utang Malaysia sekarang sudah menggunung, namun rakyatnya tetap saja pongah dan tak malu akan hal itu.
"Budaya, nilai hidup, sifat yang baik dikatakan baik kerana ia baik bagi kita. Kita akan berjaya
jika kita miliki dan amal nilai-nilai yang baik."