Begini Cara Indah Putri Mengabadikan Kondisi Luwu Utara
Bupati Indah mengatakan, 2019 adalah tahun ketiga dirinya menjadi bupati yang ada di ujung utara provinsi Sulawesi Selatan ini
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Imam Wahyudi
Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani punya cara tersendiri dalam mengabadikan kondisi daerah yang ia pimpin saat ini.
Selain foto, ia membuat cerita yang dirangkum dalam satu buku dengan judul 'Langgam Gerak dan Laku Luwu Utara'.
Bupati Indah mengatakan, 2019 adalah tahun ketiga dirinya menjadi bupati yang ada di ujung utara provinsi Sulawesi Selatan ini.
Agar setiap langkahnya berkesan dan tercatat sebagai sejarah, ia pun memotret semua aktivitas warga, obyek wisata, hasil perkebunan, aliran irigasi, hingga jalan berlumpur lalu dijadikan sebuah buku.
Salah satu yang menjadi kesan Indah selama memipin adalah bisa tersenyum bersama warganya yang ada di daerah terisolir.
Daerah yang dimaksud itu ada di Kecamatan Seko dan Rampi, dua kawasan ini diketahui daerah yang jauh dari hingar bingar kota.
Akses menuju ke lokasi itu kurang lebih 124 kilo meter dari kota Masamba Luwu Utara.
Untuk datang ke kecamatan itu, warga harus menumpang ojek khusus yang ia sebutkan ojek termahal di Indonesia.
"Melintasi jalur itu butuh nyali yang besar, bayangkan kendaraan trail yang ditumpangi kerap tenggelam di lumpur jika tidak hati hati mengenderai," katanya.
Sebagai Bupati pun, ia juga membayar banyak saat kunjungan di Seko.
"Lima hari saya disana, saya bayar Rp 5 juta," kata Indah dengan tersenyum.
Jalur ke Seko menuju Rampi saat ini adalah lahan milik warga yang dijadikan jalan.
"Kita namai jalan 'tol'. Disana (Seko) kecil tapi Indah," sebutnya.
Terkait dengan judul buku, Langgam Gerak dan Laku Luwu Utara kata Indah adalah memiliki makna tentang kehidupan manusia yang memanusiakan sesama untuk menuju kehidupan yang bermartabat.