Hoax Marak, FTI UMI Ajari Anggota Majelis Taklim Makassar Jadi Manusia Ulil Albab
Dosen Fakultas Teknologi Industri pada Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI) melakukan workshop literasi digital
TRIBUN-TIMUR.COM - Dosen Fakultas Teknologi Industri pada Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI) melakukan workshop literasi digital kepada majelis taklim di Makassar, Sulawesi Selatan.
Literasi digital dilakukan guna menangkal masifnya penyebaran kabar bohong atau hoax.
Dalam workshop yang berlangsung di kampus FTI UMI, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad atau Minggu (27/1/2018), ada 3 kelompok majelis taklim yang ikut.
Ketiganya, yakni Majelis Taklim Al Aqsha Gardenia, Majelis Taklim At Taubah Sukabumi, dan Majelis Taklim Nuruttaufiq Sukaria Makassar.
Kenapa majelis taklim menjadi sasaran literasi digital?
Sebab majelis taklim yang beranggotakan ibu rumah tangga merupakan salah satu kalangan internet users untuk beragam kebutuhan.
Dekan FTI UMI, Dr Zakir Sabara H Wata ASEAN Eng dalam siaran persnya, Senin (28/1/2019), kepada para peserta workshop mengatakan, di tengah masifnya penyebaran hoax melalui internet, sebaiknya manusia memahami dirinya untuk menjadi ulil albab.
"Yaitu manusia yang senantiasa berpikir dan senantiasa membaca serta memiliki kemampuan literasi sesuai dengan perintah surat yang pertama kali diturunkan oleh Allah SWT melalui Alquran. Sayangnya, pesatnya digitilasi informasi tidak sejalan dengan kesiapan para pengguna internet untuk masuk dalam arus tersebut," kata Zakir Sabara H Wata.
Dalam workshop yang berlangsung selama sehari, para dosen yang menjadi mentor menjelaskan ciri-ciri hoax dan cara membentengi diri.
Dosen yang menjadi mentor, yakni Setyawati Yani PhD, Syamsuddin Yani, Zakir Sabara H Wata, dan Rismawati Rasyid.
Sebelum membimbing para anggota majelis taklim, para mentor melakukan tes awal dan ternyata pemahaman para anggota majelis taklim soal perkembangan dunia digital cukup baik.
Cara Identifikasi Hoax
Tahukah anda cara mengidentifikasi hoax?
Hoax banyak beredar melalui media sosial dan aplikasi pesan instan yang isi kabarnya sangat beragam.
Dikutip dari Kompas.com, ada 5 langkah identifikasi hoax yang merupakan hasil wawancara dengan