Koordinator Pendamping PKH Wajo Bantah Ada Oknum Bermain pada Penyaluran Dana
Belum sempat dibuka dan ditahu isinya, pengurus yang mengajaknya ke Sengkang tersebut meminta agar amplop tersebug dikumpul.
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Nurul Adha Islamiah
TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Dugaan adanya oknum yang bermain dibalik penyaluran dana Program Keluarag Harapan (PKH) di Kabupaten Wajo dibantah Koordinator pendamping PKH Kabupaten Wajo, Andi Anugrah. Menurutnya, penyaluran dana bantuan PKH sudah sesuai prosedur.
Sebelumnya, salah satu penerima manfaat PKH di Desa Inrello, Kecamatan Keera, T (65), Minggu (20/01/2019) menceritakan kronologis pemberian bantuan. Dirinya bersama 15 orang lainnya cuma mendapatkan beras 10 liter dan telur 10 butir. Padahal, dirinya bersama 15 orang lainnya diajak ke Bank Mandiri Cabang Sengkang, meski dirinya sendiri belum tahu apa tujuan tersebut.
Diceritakan T, di Bank Mandiri Cabang Sengkang tersebut, dirinya memperoleh amplop. Belum sempat dibuka dan ditahu isinya, pengurus yang mengajaknya ke Sengkang tersebut meminta agar amplop tersebut dikumpul.
Baca: Antisipasi Peredaran Narkoba, Petugas Rutan Kelas IIB Enrekang Geledah Ruangan Napi
Baca: Ribuan Alumni UNM Berkumpul di Menara Pinisi
Baca: BREAKING NEWS: Bupati Majene Bersama Warga Tunggu Kedatangan Samsul Saguni
"Itu mungin masuk program Bantuan Pangan Non Tunai, peserta ada PKH ada non-PKH, pegang juga kartu KKS, tapi tidak berekening, beda dengan PKH berekening, dia sistemnya e-walet," katanya kepada Tribunwajo.com.
Sistem e-walet yang dimaksudkan Andi Anugrah adalah semacam rekening penampungan yang dari rekening tersebut nantinya masuk ke masing-masing kartu penerima sesuai nomor Kartu Keluarga Sejahteranya.
Terkait oknum yang diduga pendamping yang mengumpul kartu ATM milik penerima manfaat PKH masyarakat di Kabupaten Wajo, lelaki yang karib disapa Andi Aco tersebut mengungkapkan kemungkinan bermasalah.
"Memang peserta sendiri (yang pegang), biasa memang dipegang cuma yang bemasalah, rekening nol, terblokir, salah pin supaya ditanyakan ke bank. Karena peserta itu hiasa langsunh bilang tidak bisa saya," katanya.
Sebagaimana diketahui, di Kabupaten Wajo sendiri, tercatat ada 12.881 rumah yang masuk penerima manfaat PKH Kemensos RI dan ada 42 orang pendamping PKH. Pada 2018 lalu, setiap penerima manfaat PKH menerima Rp 1.890.000/tahun yang diterima tiap per triwulan.
Untuk 2019, ada perubahan jumlah yang diterima tiap penerima manfaat PKH. Kemensos RI merinci lebih jauh terkait siapa saja yang berhak menerima bantuan sosial tersebut.
Komponen penerima manfaat tersebut berupa, ibu hamil Rp 2.400.000, balita Rp 2.400.000, anak SD Rp 900.000, anak SMP Rp 1,500.000, anak SMA Rp 2.000.000, lansia Rp 2,4000.000, dan penyandang disabilitas berat Rp 2,400.000.
Jika dalam satu rumah seluruh komponen tersebut ada, maka secara otomatis 4 komponen paling menguntungkanlah yang diterima setiap PKH.
Dana tersebut kemudian dicairkan melalui Bank Mandiri di Kabupaten Wajo, dan diterima tiap per triwulan.
Baca: TRIBUNWIKI: Profil Kecamatan Mappedeceng Luwu Utara
Baca: BPJS Kesehatan Tak Lagi Gratis, Ini Rincian Biaya berdasarkan Peraturan Menkes Nomor 51 Tahun 2018
Baca: Soroti Petani Demak Buang Cabai di Jalan, Pengamat Politik Pangan: Sandiaga Asal Kritik
Baca: Detik-detik Ahok Bebas Akan Ditayangkan di YouTube Panggil Saya BTP 24 Januari
Baca: Polres Sidrap Ringkus Tiga Pelaku Curanmor, Motor Curian Diobral Rp 2 Juta
Baca: Siapa Bripda Puput Nastiti Devi yang Disebut Calon Istri Ahok? Ini Fakta-fakta Tentang Dia
Ket gam: Logo PKH Kemensos RI
(Sumber: Kememsos RI)
Area lampiran