Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dialog KNPI Sulsel, Literasi Jalan Membaca Peradaban

Dialog ini mengangkat tema Intervensi Kebijakan Publik dalam Pembangunan daerah berbasis lterasi.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Hasrul
hasim/tribuntimur.com
Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Sulawesi Selatan menggelar Dialog Publik di Aula Hotel Trisula, Jl Topaz Raya, Makassar, Sabtu (19/1/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Sulawesi Selatan menggelar Dialog Publik di Aula Hotel Trisula, Jl Topaz Raya, Makassar, Sabtu (19/1/2019).

Dialog ini mengangkat tema Intervensi Kebijakan Publik dalam Pembangunan daerah berbasis lterasi.

Hadir narasumber diantaranya Kepala Bappeda Sulsel, Ketua KNPI Sulsel Imran Eka Saputra, Budayawan Alwi Rahman dan Pengamat Tata Ruang dan Kota Moh Mutaqqin Azikin.

Baca: Debat Perdana Capres, Ketua PSI Jeneponto: Maruf Amin Paparkan Solusi Rasional Cegah Radikalisme

Baca: Truk Tabrak Pengendara Motor di Pajukukang, Dua Orang Tewas

Baca: VIDEO : Keamanan Diperketat Jelang Kedatangan Wapres Jusuf Kalla di IMMIM

Imran mengatakan pemerintah harus memaksimalkan fungsi sarana umum untuk mendukung budaya literasi demi mewujudkan pembangunan daerah berbasis literasi.

“Pemerintah hari ini harus mendukung penuh budaya literasi. Selain itu, pemerintah harus memanfaatkan sarana dan prasarana Umum sebagai ruang publik untuk meningkatkan budaya literasi sehingga Pembangunan Daerah bisa berbasis Literasi," kata Sabtu (19/1/2019).

Bung IES, sapaan akrabnya, menceritakan negara Finlandia berusaha memanfaatkan semua fasilitas umum demi mendukung budaya literasi.

Baca: Mubes ke-VII IMMIM, Seribu Lebih Undangan Dijadwalkan Hadir

Baca: Walikota Makassar Hadiri Pembukaan Mubes ke-VII DPP IMMIM

“Pemerintah Finlandia berusaha memaksimalkan fungsi sarana umum untuk mendukung budaya literasi. Beberapa tempat umum, seperti museum, kantor polisi, dan pusat kebudayan, selalu disediakan tempat bagi anak untuk membaca, dilengkapi dengan peralatan menulis, menggambar dan mewarnai," katanya.

Sementara itu, Alwy Rahman menganggap literasi adalah jalan membaca peradaban.

"Sudah keharusan menyambut semangat literasi sebagai perwujudan pemerintah merealisasikan keadilan melalui ruang," katanya.

Baca: Tak Lagi Jadi Pelatih Kepala, Robert Alberts Tetap Optimis PSM Juara Musim 2019

Baca: Tega, Pemuda di Pampang Ini Tega Pukul Kepala Ibunya dengan Linggis

Moh. Muttaqin Azikin menilai masyarakat bukan miskin ruang literasi melainkan memang tidak tersedia ruang berbasis literasi.

Menurutnya, ruang publik kita banyak dikuasai korporasi.

"Masalah tidak adanya ruang literasi juga disebabkan karena minimnya ruang yang diberikan pemerintah dalam mengakomodir masukan dari para pegiat literasi dalam proses pembahasan dokumen perencanaan," katanya

Muh. Syakir, perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Provisi Sulawesi Selatan, menjanjikan audiens dengan gubernur terkait ruang literasi ini.(*)

Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:

Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved