Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ditembak dan Ditahan Polisi, Pencuri Baterai Tower Menangis

Dua tersangka yang mengaku telah mencuri 16 baterai tower di Kabupaten Pangkep dan Maros tersebut, yakni yakni Zulkifli (21) dan Rahmat Anwar Guntur.

Penulis: Ansar | Editor: Hasrul
ansar/tribunmaros.com
Dua spesialis pencuri baterai tower asal Baji Minasa, Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Mariso, Makassar, Kifli (kanan) dan Anwar (kiri) diamankan Unit Jatanras Polres Maros. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Dua spesialis pencuri baterai tower asal Baji Minasa, Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Mariso, Makassar, diamankan di sel tahahan Unit Jatanras Polres Maros, Selasa (9/1/2019).

Dua tersangka yang mengaku telah mencuri 16 baterai tower di Kabupaten Pangkep dan Maros tersebut, yakni yakni Zulkifli (21) dan Rahmat Anwar Guntur.

Baca: Bos Pencuri Baterai Tower di Mandai Sudah 4 Kali Ditahan

Baca: Mobil Pencuri Baterai Telkomsel Penuh Bekas Tembakan, Satu Pelaku Tewas

Zulkifli dan dan Anwar ditangkap di rumahnya di Baji Minasa saat sementara beristrahat. Saat pengembangan, keduanya menunjuk rekannya Rezki Saripuddin (21) dan bos Rudi (40).

Rezky masih kritis di RS Bhayangkara, sementara Rudi sudah meninggal akibat peluru bersarang di dadanya.

Empat pelaku ditembak polisi karena berusaha melarikan diri dan melawan. Namun akhirnya, pelaku berhasil dilumpuhkan.

Baca: Petani di Cenrana Maros Mencuri Ponsel untuk Bayar Kredit dan Beli Susu

Saat berada di ruang kerja Jatanras, Zulkifli dan dan Anwar menangis kesakitan akibat lubang bekas peluru di betis kanannya.

Kifli dan Anwar mengaku sudah dua kali mencuri baterai. Satu kali di Pangkep dan Maros. Kifli mencuri untuk membiayai kebutuhan sehari-hari keluarganya.

"Saya sebagai tulang punggung keluarga. Orangtua sudah meninggal kasian," katanya sembari menangis kesakitan.

Baca: Netter Gagal Fokus ke Postingan Ahmad Dhani, Ada Sang Mantan!

Sementara, Anwar mengaku mencuri untuk membeli pakaian dan berfoya-foya. Setiap kali beroperasi, keduanya diupah Rp 700 ribu oleh bosnya, Rudi.

Hasil curian dijual oleh Rudi ke langganannya yang ada di Makassar. Tapi dua tersangka tersebut tidak megetahui nama tokonya.

"Saya hanya anak buah. Rudi yang bos. Dia yang bertugas menjual hasil jualan. Sekali operasi, kami dikasi uang Rp 700 ribu," kata Anwar.

Setiap kali menjalankan aksinya, pelaku menggunakan mobil rental milik tetangganya, Hasmiah. Kifli dan Anwar yang menyiapkan mobil rental saat akan beroperasi.(*)

Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:

Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved