Pengerjaan Irigasi Pemprov Terbengkalai di Sinjai, di Bulukumba Rusak Sebelum Dipakai
Kali ini pekerjaan yang menuai protes dari warga terjadi di Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Nurul Adha Islamiah

Laporan Wartawan Tribun Timur,Syamsul Bahri
TRIBUN TIMUR.COM, RILAU ALE- Pembangunan Irigasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kembali diprotes warga karena rusak sebelum digunakan oleh warga petani di dua kecamatan.
Kali ini pekerjaan yang menuai protes dari warga terjadi di Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba rusak sebelum digunakan oleh warga petani di dua kecamatan.
Proyek yang dikerjakan oleh PT Munandar Jagat Raya dengan jumlah anggaran Rp 22.8 miliar dan masa kerja berakhir 31 Desember 2018 lalu.
Baca: Proyek Pelebaran Jalan Rp 9,1 Miliar di Luwu Utara Nyebrang Tahun
Baca: Diam-diam, Kemendagri RI Cari Tahu Kasus Dugaan Bupati Ngamuk di Makassar
Baca: Terungkap Begini Cara Kerja Bisnis Prostitusi Online Artis, Banyak Ditemui di Media Sosial Ini
Kini terpaksa warga di desa tersebut turun membenahi irigasi tersebut karena bagian irigasi tumbang dan menimbung saluran.
" Warga sesalkan hasil pekerjaan irigasi dari rekanan. Ini dibawah pekerjaan Balai Pompengan Pemprov dan harus carikan solusi agar warga tidak temui kesulitan gunakan air karena sekarang sudah musim tanam," kata Ketua Pemuda Pancasila Andi Atnan yang juga putra asal Sinjai ini, Senin (7/1/2019).
Dia juga mengungkap bahwa tak hanya di Bulukumba bermasalah hasil pekerjaannya dibawah Dinas PSDA Pemprov, tapi juga Bendunga Apareng II di Kabupaten Sinjai gagal digunakan warga meski sudah habiskan anggaran Rp 16 miliar lebih. Akibatnya petani di daerah itu terpaksa menanti air hujan untuk dapat bersawah.
Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:
Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com