Smart Kampung di Kabupaten Sinjai, Dibutuhkan Anggaran Sebesar Rp 1,6 M dari Desa
Atas rencana tersebut diminta kerja sama pihak pemerintah desa di 67 desa yang tersebar di sembilan kecamatan.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Syamsul Bahri
TRIBUN TIMUR.COM, SINJAI UTARA - Pemerintah Kabupaten Sinjai, melalui Dinas Informasi dan Komunikasi (Diskominfo) sedang berupaya keras mewujudkan internet masuk desa.
Kepala Diskominfo Sinjai Firdaus menyampaikan bahwa tahun ini menargetkan internet masuk desa atau disebut smart kampung diprioritaskan dapat terwujud.
"Program Smart Kampung dan Smart Kota ini sebagai visi misi Bupati Andi Seto dan ini harus terwujud demi memperlancar pelayanan di desa dan mencerdaskan masyarakat kampung," kata Firdaus, Kamis (3/1/2019).
Baca: Demi Kereta Listrik, Dubes China Temui Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah di Rujab! Ini Dibicarakan?
Baca: Citra Polisi Tercoreng, Brigpol Dewi Selfie Hampir Tanpa Busana Hingga Bripka Yusuf Tewas Dikeroyok
Atas rencana tersebut diminta kerja sama pihak pemerintah desa di 67 desa yang tersebar di sembilan kecamatan. Sebab Pemkab Sinjai tidak memiliki dana untuk pengadaan infrastruktur tersebut.
Diungkap Firdaus bahwa setiap desa harus mengadakan jaringan dan fasilitas lainnya sebesar Rp 25 juta per desa per tahun dengan jumlah 67 desa yang tersebar di Sinjai. Atau dengan jumlah total anggaran sekitar 1,6 miliar rupiah lebih keseluruhan, jelasnya.
Internet masuk desa ini dimaksudkan agar kualitas sumber daya manusia masyarakat Sinjai ke depannya bisa maju dan pelayanan pemerintahan kepada warga bisa selesai dengan cepat.
Baru-baru ini Bupati Sinjai A Seto telah membawa sejumlah aparat desa di Sinjai studi banding ke Banyuwangi.
Dengan harapan agar aparat desa dapat menambag wawasan untuk diterapkan dalam program smart kampung di desanya masing-masing.
Kerjasama PT Icon+
Pengadaan infrastruktur dan jaringan, Pemkab Sinjai kerjasama dengan PT Indonesia Comnet Plus (ICON+).
Baca: Bek Kiri Persib Ardi Idrus Dirumorkan ke PSM Makassar, Ini Penyebab dan Tanggapannya
Baca: Bareskrim Polri akan Periksa Status Andi Arief di Twitter Soal Surat Suara Tercoblos
Mereka kerja sama anak perusahaan PLN tersebut karena jaringan internet menggunakan kabel listrik.
"Kali ini kami tidak kerjasama lagi dengan PT Telkom dan memilih PT Indonesia Comnet Plus (ICON+) karena jaringan lebih muda karena mengikut pada tiang listrik," kata Firdaus.
Sementara Kepala Supervisor PT Telkom Sinjai Haidir menyampaikan pihaknya masih terbatas fasilitas jaringan hingga pelosok kecamatan.
Tahun 2019 ini baru akan membangun jaringan di lima daerah yakni di Bulupoddo, Lappadata, Tondong, Sinjai Timur dan Bikeru.
Pengadaan koneksi jaringan ditaksir menggunakan anggaran miliaran rupiah, jelas Haidir. (*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: