9 Fenomena Awan yang Bikin Ngeri hingga Takjub Sebelum Heboh Awan Tsunami di Makassar
Sembilan fenomena awan yang bikin ngeri hingga takjub sebelum heboh awan tsunami yang belakangan diketahui awan Cumulonimbus di Makassar.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Aqsa Riyandi Pananrang
TRIBUN-TIMUR.COM - Sembilan fenomena awan yang bikin ngeri hingga takjub sebelum heboh awan tsunami yang belakangan diketahui awan Cumulonimbus di Makassar.
Sebelum heboh awan Cumulonimbus atau awan tsunami di Makassar sembilan fenomena awan yang bisa bikin ngeri hingga takjub muncul disejumlah daerah.
Berikut sembilan penampakan awan yang bikin ngeri hingga takjub sebelum heboh awan tsunami atau awan Cumulonimbus di Makassar dikutip dari berbagai sumber:
1. Awan Spiral di Langit Semarang

Masyarakat Kota Semarang, Jawa Tengah dan sekitarnya sempat dihebohkan dengan kemunculan awan unik, Senin (10/9/2018).
Sebuah awan berbentuk spiral diketahui muncul di langit Kota Semarang dan Kabupaten Semarang. Diduga, fenomena awan unik merupakan tanda untuk peralihan musim kemarau ke musim penghujan.
Kepala Stasiun Klimatologi Klas I BMKG Kota Semarang Tuban Wiyoso dilansir Kompas.com menjelaskan fenomena awan yang muncul disebut awan lenticuralis.
Awan yang kebetulan berbentuk spiral terbentuk dari angin berkecepatan tinggi yang menabrak gunung. Angin kemudian berbelok hingga membentuk spiral.
"Kebetulan ada awan, sehingga berbentuk spiral yang mengikuti angin," ujar Tuban, Senin (10/9/2018). Dikatakan Tuban, fenomena awan unik tidak menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat.
Hanya saja, Tuban meminta masyarakat untuk lebih waspada akan kecepatan angin yang mencapai 25 knot ke atas.
2. Puncak Gunung Semeru 'Bertopi'

Fenomena alam di puncak Gunung Semeru menarik perhatian masyarakat, pada hari Senin (10/12/2018).
Awan yang berada tepat di puncak "para dewa" berbentuk lingkaran seperti payung.
Meskipun sempat membuat heboh, namun fenomena tersebut disebabkan adanya perubahan atau pergerakan arah angin di Puncak Semeru.
Kepala Subbagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat mengatakan, fenomena awan di Puncak Semeru adalah fenomena biasa yang jarang terjadi.