Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Sulbar, Polman Masih Berstatus Daerah Tertinggal

Laporan Wartawan Tribun Timur, Edyatma Jawi

TRIBUNPOLMAN.COM, POLMAN -- Bupati Polewali Mandar (Polman) Andi Ibrahim Masdar mengklaim daerah yang dipimpinnya menjadi penggerak utama perekonomian di Sulawesi Barat (Sulbar).

Saat perayaan Hari Jadi Polman ke-59 Tahun, Andi Ibrahim menyampaikan, daerah ini memiliki Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang meningkat tiap tahun. Peningkatannya konsisten sejak 2014-2017.

"Dalam kurun waktu 2014-2017 Polewali Mandar selalu memberikan kontribusi terbesar didalam membentuk ekonomi PDRB Sulbar. Artinya ekonomi Polewali Mandar merupakan pengerak utama atau terbesar perekonomian di Sulawesi Barat," jelas Andi Ibrahim, Sabtu (29/12/2018).

Selain itu, kata Ibrahim, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di Polman terus berkurang.

Pada tahun 2016, tingkat kemiskinan mencapai 17.06 persen atau sebesar 73,4 ribu jiwa. Tahun berikutnya yakni 2017 menurun ke angka 16,05 persen atau 69,25 ribu jiwa.

Sehingga menempatkan Polman sebagai kabupaten dengan tingkat penurunan kemiskinan tertinggi di Sulbar.

Sementara Ideks Pembangunan Manusia (IPM) di Polman terus menunjukkan peningkatan. Dalam kurun waktu 2014-2017, kemajuan pembangunan manusia Polman paling cepat di Sulbar yakni sebesar 2,26 persen.

Sedangkan dari sisi perekonomian, pria yang akrab dengan akronim AIM ini menyebut, perekonomian Polman selalu berada diatasnya pertumbuhan ekonomi Sulbar. Dengan persentase peningkatan sebesar 7,34 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Polewali Mandar pada 2014-2017 selalu di atas pertumbuhan ekonomi Sulbar," beber Andi Ibrahim Masdar.

Namun demikian, Kabupaten Polman masih berstatus daerah tertinggal. Daerah ini bersama 121 kabupaten lainnya di Indonesia ditetapkan sebagai daerah tertinggal 2015-2019 dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 131/2015.

Untuk wilayah Sulawesi Barat terdapat dua kabupaten yang masuk daerah tertinggal. Yakni Polman dan Mamuju Tengah. (*)