Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Satu Hari Bersama Anak Korban Gempa Sulteng, Kemensos Bagi-bagi Bantuan

Kemensos juga serahkan penghargaan kepada Gubernur Sulawesi Tengah, Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah dan NGO dalam dan luar negeri sebagai mitra

Penulis: abdul humul faaiz | Editor: Arif Fuddin Usman
dok Biro Humas Kemensos RI
Direktur Rehabilitasi Sosial Anak, Kementerian Sosial Nahar menyerahkan penghargaan kepada 20 lembaga yang telah membantu pemulihan anak-anak Pasigala setelah bencana pada acara “One Day For Children” di Lapangan Vatulemo, Jl Balai Kota, Kelurahan Tanamodindi, Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (13/12/2018). 

Laporan Wartawan Tributimur.com, Abdul Humul Faaiz

TRIBUN-TIMUR, PALU - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, Hari Anak Universal dan Hari Relawan se-Dunia tahun 2018, Kementerian Sosial menggelar kegiatan One Day For Children di Lapangan Vatulemo, Jl Balai Kota, Kelurahan Tanamodindi, Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (13/12/2018).

Pada kegiatan ini Kementerian Sosial menyerahkan bantuan sosial Tabungan Sosial Anak (TASA) untuk 1.131 anak, bantuan sosial Pondok Ceria Anak untuk 250 anak, bantuan sosial Temu Penguatan Kapasitas Anak dan Keluarga (TEPAK) untuk 420 anak, dan Peksos Goes to School sebanyak 1.450 anak, pemberian 1.000 paket bantuan kepada anak-anak.

UNICEF juga memberikan perlengkapan bayi dan perlengkapan anak sebanyak 10.500 paket, serta tenda perlindungan anak sebanyak 60 unit yang kemudian digunakan untuk panti asuhan dan pondok anak ceria.

Baca: Kedatangan Abdillah Natsir di Masamba, Luwu Utara, Disambut Tepuk Tangan Ribuan Orang

Baca: Inilah 2 Kasus Penyimpangan Dosen IAIN Parepare ke Mahasiswa, Mulai Menghina hingga Menampar

Selain itu Kemensos juga menyerahkan penghargaan kepada Gubernur Sulawesi Tengah, Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah dan NGO dalam dan luar negeri sebagai mitra peduli anak.

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah lembaga mitra kerja Kementerian Sosial dalam melakukan upaya perlindungan anak-anak. Di antaranya UNICEF, UNFPA, Yayasan Sayangi Tunas Cilik, Wahana Visi Indonesia, Yayasan Plan Internasional Indonesia, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA).

"Kepada semua kementerian, lembaga, Gubernur Sulawesi Tengah, Wali Kota Palu, segenap NGO dan International NGO yang telah bekerja keras di Palu, Sigi dan Donggala dalam melindungi anak-anak korban gempa, tsunami dan likuifaksi saya menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya," tutur Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita, melalui video yang ditayangkan di panggung acara.

"Mari kita terus bekerja bersama demi anak-anak Pasigala hingga kelak kondisi mereka benar-benar pulih," tambahnya.

Untuk diketahui, sejak tanggal 29 September 2018 Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak, Kementerian Sosial RI telah mendirikan Sekretariat Bersama (SEKBER) Perlindungan Anak.

Sekber berlokasi di Dinas Sosial Provinsi dan Balai Rehabilitasi Sosial Nipotowe, Kota Palu, bekerjasama dengan UNICEF dalam rangka membantu pemulihan dan rehabilitasi sosial bagi anak-anak Palu, Sigi dan Donggala.

Kementerian Sosial sendiri telah mengerahkan 44 Pekerja Sosial Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak, atau dikenal dengan Sakti Peksos.

"Kemensos berfokus pada tiga hal yaitu Family Tracing dan Reunification (FTR), pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap anak (termasuk isu perlindungan anak lainnya), serta Layanan Dukungan Psikososial Anak," terang Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial, Nahar kepada sejumlah wartawan.

Kata nahar salah satu bentuk layanan dukungan psikososial anak adalah mengkoordinasikan dan melaksanakan Kegiatan Pondok Anak Ceria yang berada di 10 lokasi yakni Balaroa, Dolo Selatan, Donggala, Duyu, Gunung Bale, Kawatuna, Lapangan Walikota Palu, Mamboro Boya, Masjid Agung Palu, dan Mts Al-Khairat Mamboro Palu.

Data Sekber Perlindungan Anak mencatat sebanyak 118 kasus anak yang hilang dan dicari keluarganya.

Pemerintah dan mitra terkait telah bahu membahu berusaha membantu anak-anak agar bisa berkumpul kembali bersama keluarga.

"Hingga saat ini kami telah berhasil mereunifikasi 30 kasus anak yang terpisah dengan keluarganya," tutur Nahar. (*)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:

Follow juga akun instagram official kami:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved