Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Anti Korupsi, Gasmator Unjuk Rasa Empat Lokasi di Toraja, Ini 3 Poin Tuntutannya

uluhan mahasiswa Gerakan Solidaritas Mahasiswa Toraja (Gasmator) menggelar aksi unjuk rasa di empat lokasi wilayah Toraja, Senin (10/12/2018).

Penulis: Risnawati M | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/RISNAWATI M
Gasmator berunjuk rasa di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Tana Toraja, Jalan Pongtiku, Kecamatan Makale, Senin (10/12/2018). / dok foto Risnawati. 

Laporan Wartawan TribunToraja.com, Risnawati

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Puluhan mahasiswa Gerakan Solidaritas Mahasiswa Toraja (Gasmator) menggelar aksi unjuk rasa di empat lokasi wilayah Toraja, Sulawesi Selatan, Senin (10/12/2018).

Empat lokasi titik aksi diawali di Kantor DPRD Tana Toraja, kemudian ke Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Tana Toraja, Kantor Bupati Toraja Utara dan tugu Kandean Dulang Rantepao.

Sejumlah mahasiswa menyampaikan pernyataan sikap melihat korupsi semakin merajalela di Toraja dengan menyampaikan tiga poin yaitu adanya penyalahgunaan dana desa, kurangnya perhatian pemerintah disektor pendidikan dan meminta janji Bupati Tana Toraja dan Toraja Utara.

Baca: Meski Anggaran Dipangkas Rp 12 Triliun, Produksi Dan Ekspor Pertanian Melonjak

Baca: Ke Jepang, Wali Kota Palopo Kunjungi Dua Perusahaan Ini

Baca: Sandiaga Uno Bakal Kunjungi Soppeng

"Kami melihat banyak kesenjangan sosial lahir dari korupsi, dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab," ucap Korlap aksi, Teofilus R Sibala.

Dijelaskan, terutama penyalahgunaan dana desa begitu nampak dirasakan serta dikeluhkan oleh masyarakat yang ada di sebagian desa mencakup wilayah Toraja itu sendiri.

Teofilus mengatakan, dengan melihat sektor pendidikan begitu banyak sekolah yang masih tertinggal dan nyata dilihat di desa bertolak belakang dengan Sekolah-sekolah yang ada di kota.

"Fasilitas dan tenaga pengajar di sekolah yang mengalami keprihatinan di bumi Lakipadada ini dimana kita cintai dan junjung tinggi berdasarkan titipan amanah leluhur kita tidak seperti yang diharapkan bersama," jelasnya.

Maka itu, para mahasiswa meminta kepada Dinas Pendidikan agar segera memperhatikan keadaan pendidikan yang tidak merata, baik dari fasilitas hingga tenaga pendidik.

"Kami kembali mengingatkan akan janji dua Bupati semasa kampanye yang luar biasa dimana ada harapan rakyat, namun janji itu hanya menjadi seremonial belaka," ungkap Teofilus.

Menurutnya, ketika Bupati Tana Toraja dan Toraja Utara tidak mampu mewujudkan Janji-janji yang diberikan kepada masyarakat, maka para mahasiswa meminta kepastian dan menuntut segera merealisasikan apa yang menjadi janji kedua Kepala Daerah itu sendiri. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved