Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BREAKING NEWS: Kenzgie Ghagharin Madika Bayi 2 Bulan yang Hidup di Pengungsian, Begini Kondisinya?

Saat ini, Kenzgie Ghagharin Madika tinggal bersama ibundanya di Aula Gereja Toraja Mamasa (GTM) Eben Haezar Desa Pokkang, Kalukku.

Penulis: Nurhadi | Editor: Arif Fuddin Usman
BREAKING NEWS: Kenzgie Ghagharin Madika Bayi 2 Bulan yang Hidup di Pengungsian, Begini Kondisinya? - 20112018_bayi.jpg
tribunsulbar.com/nuhadi
Bayi berumur 2 bulan dari Kabupaten Mamasa, Kenzgie Ghagharin Madika, tidur lelap diayunan bersama ibunya di pengungsian di Desa Pokkang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Selasa (20/11/2018)
BREAKING NEWS: Kenzgie Ghagharin Madika Bayi 2 Bulan yang Hidup di Pengungsian, Begini Kondisinya? - 20112018_bayi_mamasa.jpg
tribunsulbar.com/nuhadi
Bayi berumur 2 bulan dari Kabupaten Mamasa, Kenzgie Ghagharin Madika, tidur lelap diayunan bersama ibunya di pengungsian di Desa Pokkang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Selasa (20/11/2018)

Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi

TRIBUNSULBAR.COM, KALUKKU - Kenzgie Ghagharin Madika, bayi berumur 2 bulan dari Kabupaten Mamasa. Kenzgie terpaksa harus hidup di pengungsian di Desa Pokkang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.

Kenzgie dibawa mengungsi oleh ibunya yang masih berusia muda 18 tahun, Hesry. Mereka meninggalkan Mamasa karena trauma pascadaerah mereka diguncang gempa berturut-turut dalam dua pekan terakhir.

Ayahnya Chrizt Madika (23) tak ikut mengungsi, karena harus tinggal di Mamasa menjaga barang-barang mereka, karena dikhawatirkan akan hilang jika ditinggal.

Baca: BREAKING NEWS: 13 Pengungsi Gempa Mamasa di Desa Pokkang Mamuju Menderita Sakit

Baca: BREAKING NEWS: Polsek Manggala Janji Usut Kasus Penipuan Online yang Dialami Mahasiswa Makassar Ini

Saat ini, Kenzgie Ghagharin Madika tinggal bersama ibundanya di Aula Gereja Toraja Mamasa (GTM) Eben Haezar Desa Pokkang, Kalukku.

Mereka bersama ratusan pengungsi lainnya, tinggal dengan beralasakan terpal, karena aula tersebut masih beralas tanah dan berdinding bambu.

Kondisi 13 keluarga pengungsi gempa dari Mamasa, di Desa Pokkang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulbar, Selasa (20/11/2018). Mereka ada yang menderita sakit.
Kondisi 13 keluarga pengungsi gempa dari Mamasa, di Desa Pokkang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulbar, Selasa (20/11/2018). Mereka ada yang menderita sakit. (tribunsulbar.com/nuhadi)

Meski tinggal di lokasi pengungsian, namun bayi mungil Hesry, tetap tampak tenang di atas ayunanan sarung yang dibuatkan oleh ibundanya.

Hesry (18) saat ditemui TribunSulbar.com, mengaku tinggal di pengungsian tersebut hampir dua pekan lamanya, dan belum tahu kapan akan kembali ke kampung mereka.

"Saya belum tahu kapan akan kembali bersama bayi saya, karena masih sering gempa," katanya kepada TribunSulbar.com.

Baca: BREAKING NEWS: Pengungsi Mamasa di Desa Pokkang Mamuju Kekurangan Makanan

Baca: BREAKING NEWS: Kebakaran di Caile Bulukumba, Enam Rumah Panggung Rata dengan Tanah

Hesry mengungkapkan, untuk memberikan asupan gizi atau susu terhadap bayinya itu, hanya mengandalkan bantuan dari warga sekitar dan bantuan dari pengurus gereja.

"Meskipun begini, tapi saya masih bersyukur karena masih diberi keselamatan oleh Tuhan bersama bayi saya tetap sehat," ujar saat ditemui tribunsulbar.com, Selasa (20/11/2018).

"Kita juga di sini makan seadanya, jarnag makan ikan, karena kami mengungsi tanpa membawa apa-apa, kita makan dari bantuan warga dan gereja," tambahnya. (*)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:

Follow juga akun instagram official kami:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved