Bidan Winda Disuntik Dokter Yusrizal Hingga Tak Berdaya, Ini Kronologi Lengkap Menurut Polisi
Bidan Winda Disuntik Dokter Yusrizal Hingga Tak Berdaya, Ini Kronologi Lengkap Menurut Polisi
Bidan Winda Disuntik Dokter Yusrizal Hingga Tak Berdaya, Ini Kronologi Lengkap Menurut Polisi
TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus dokter menyuntik bidan masih jadi bahan perbincangan di Tanjungpinang.
Kasus ini sudah ditangani polisi.
Kasus sudah bergulir sejak Oktober 2018 lalu.
Baca: BREAKING NEWS: Majene Sulbar Diguncang Gempa 3,1 SR, Tidak Berpotensi Tsunami
Baca: Sempat Ditahan Polisi Mekah, Ini Pesan Rizieq Shihab untuk Jokowi, Singgung Kasus Novel Baswedan
Baca: 26 Kata Mutiara & Ucapan Peringati Hari Pahlawan 10 November 2018, Share ke Facebook, Instagram, WA
Peristiwa dugaan penganiayaan bidan oleh dokter yang menyuntikkan cairan hingga 56 kali memunculkan sejumlah fakta baru.
Fakta-fakta tersebut terungkap saat Polres Tanjungpinang menggelar rekontruksi terhadap tersangka dokter Yusrizal Saputra dan bidan Winda.
"Tersangka menyuntikkan hingga 56 kali. Pengakuannya tersangka yang diduga memberikan suntikan vitamin C," kata Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Dwihatmoko Wiraseno, Selasa (23/10/2018).

Berikut fakta yang terangkum Tribunbatam.id saat mengikuti rekonstruksi yang digelar oleh Satreskrim Polres Tanjungpinang dipimpin oleh Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ipda Chintya Siregar.
1. Jemput korban dengan mobil tersangka di klinik
Nampak mobil masuk ke rumah tersangka yang ditumpangi oleh Yusrizal dan korban bidan Winda yang digantikan perannya oleh seorang wanita berjilbab anggota polisi lengkap dengan kalung bertuliskan korban.
Dalam cerita itu, korban diajak oleh sang dokter ke rumahnya dengan terlebih dahulu dijemput oleh tersangka.
Setibanya di rumah tersangka, mereka berdua langsung masuk ke dalam.
Saat itu lah terjadi penganiayaan oleh dokter Yusrizal dengan cara menyuntikkan sebanyak 56 kali suntikan ke tubuh korban. Akibatnya korban tak sadarkan diri.
2. Rumah kosong jarang dihuni
Rumah yang dijadikan tempat penganiayaan bidan ini diketahui kosong. Meski begitu sang dokter pemilik rumah ini terkadang masuk rumah tersangka. Namun untuk dihuni tiap hari, beberapa keterangan tetangga korban menyebutkan tersangka jarang tinggal di tempat tersebut.