Jelang Grand Final, Finalis Duta Anti Narkotika Maros Adu Bakat
Sejumlah warga datang ke Baruga, untuk mendukung masing-masing jagoannya. Saat dukungannya tampil, warga histeris dan bertepuk tangan.
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Sebanyak 19 finalis Duta Anti Narkotika angkatan kedua tahun 2018, mengikuti pementasan bakat di Baruga B kantor Bupati Maros, Minggu (4/11/2018).
Sejumlah warga datang ke Baruga, untuk mendukung masing-masing jagoannya. Saat dukungannya tampil, warga histeris dan bertepuk tangan.
Baca: Tersangka Tenggelamnya KM Lestari Bebas Berkeliaran, Polda Sebut Tanggung Jawab Jaksa
Baca: Tiga Kesalahan TP2D Versi Fraksi PAN DPRD Sulsel
Ketua DPRD Maros, Chaidir Syam, Anggota DPRD Sulsel, Irfan AB, Kapolres Maros, AKBP Yohanes Richard dan Ketua Badan Kerjasama Kesenian Indonesia (BKKI) Maros, Husni Siame, hadir dalam kegiatan tesebut.
Ketua Panitia pelaksana, Ramadhan Muktar mengatakan, masing-masing finalis menampilkan bakatnya demi merebut juara. Mereka dinilai oleh para seniman Maros.
Ada peserta yang berpuisi, menyanyi, bermain alat musik dan berorasi bahaya narkoba.
"Ini merupakan rangkaian penilaian untuk jadi juara. Semua nilai kegiatan, akan dikalkulasi. Peserta yang mendapat poin terbanyak, akan keluar sebagai juara pada malam final," katanya.
Baca: Pramugari Lokal Garuda Indonesia Layanan Jamaah Umrah
Baca: Diganjar Kartu Kuning Marc Klok Dipastikan Absen Laga Persebaya vs PSM
Sebelumnya, finalis telah mengikuti karantina atau pembekalan pengetahuan berkaitan narkoba di Hotel Bantimurung, selama tiga hari berturut-turut.
Sejak mengikuti seleksi beberapa waktu lalu, peserta digembleng berbagai materi dan praktek sosialisasi bahaya narkoba dari perspektif mulai agama, hukum dan kesehatan.
"Selain menampilkan bakatnya, para Finalis diajari cara berbicara dengan baik di depan umum saat berkampanye," katanya.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk memperkaya wawasan dan memperkuat komitmen para finalis dalam memerangi narkoba.
Tugas para finalis ini berat. Mereka menjadi musuh para bandar atau pihak yang terlibat narkoba. Namun hal tersebut, merupakan tantangan demi menyelamatkan generasi bangsa.
"Mereka harus diajari bahaya narkoba. Itu akan menjadi bekalnya saat kembali berbaur dengan warga atau lingkungannya. Mereka dituntut menguasai materi, demi mendapat kepercayaan warga," katanya.
Puncak Kegiatan Pemilihan Duta Anti Narkoba ini akan digelar 10 November mendatang di Gedung Serbaguna Maros, bertepatan Peringatan Hari Pahlawan Nasional.