Pesawat Lion Air Jatuh
Penyebab Pesawat Lion Air JT610 Jatuh, Ini Kata Pilot Senior Apa Hubungannya Penerbangan Pagi?
Penyebab Pesawat Lion Air JT610 Jatuh, Ini Kata Pilot Senior Apa Hubungannya Penerbangan Pagi?
Penyebab Pesawat Lion Air JT610 Jatuh, Ini Kata Pilot Senior Apa Hubungannya Penerbangan Pagi?
TRIBUN-TIMUR.COM - Penyebab pesawat Lion Air JT-610 PK-LQP jatuh masih misteri.
Analisa dan spekulasi pun bermunculan.
Boleh percaya atau tidak.
Baca: TRIBUNWIKI: Camat Perempuan Satu-satunya di Makassar, Alumnus STPDN Mantan Lurah Rappocini
Baca: Terjerat Kasus Penganiayaan, Ini Klarifikasi Lengkap dan Permintaan Maaf Saddil Ramdani
Baca: Potret Mewahnya Rumah Mamah Dedeh, Ternyata Ini Alasannya Perabotan Serba Warna Emas
Mantan pilot senior, Stephanus G S mengungkapkan dugaannya tentang penyebab pesawat Lion Air jatuh di perairan Tanjung Karawang, Karawang, Jawa Barat.
Stephanus G S, sang mantan pilot senior mengutarakan analisis serta dugaan tentang penyebab pesawat Lion Air jatuh di perairan Karawang dalam acara Indonesia Lawyers Club atau ILC.

Mantan pilot senior bernama Stephanus G S itu membeberkan dugaannya tentang penyebab pesawat Lion Air jatuh di perairan Karawang pada ILC edisi 30 Oktober 2018 malam, bersama dengan narasumber lain.
Stephanus awalnya menjelaskan perihal kecelakaan pesawat yang terjadi pada pagi hari.
Ia mengungkapkan keprihatinannya akan kecelakaan-kecelakaan tersebut.
"Kalau kita flash back GA 210, 6.50 Pak. Pagi juga. Kasus yang di tengah-tengah sebelum ini, Air Asia, jam 5 pagi take off. Jadi ada apa ini? Yang pasti, kecelakaan terjadi di jam 06.00 pagi. Ini yang menyebabkan keprihatinan saya. Berarti ada missing link di sini," ujarnya.
Stephanus menduga apakah kesadaran dan kewaspadaan kru pesawat berkurang karena mereka harus bangun pagi dan siap pada pukul 3 dini hari.
"Kru bangun jam 3 pagi. Jadi kemungkinan, itu apakah situation awareness itu berkurang? Kalau berkurang mari kita sama-sama, kita perbaiki sistem itu. Minimum tidak terjadi kecelakaan di pagi hari," kata Stephanus.
Baca: TRIBUNWIKI: Camat Perempuan Satu-satunya di Makassar, Alumnus STPDN Mantan Lurah Rappocini
Baca: Terjerat Kasus Penganiayaan, Ini Klarifikasi Lengkap dan Permintaan Maaf Saddil Ramdani
Baca: Potret Mewahnya Rumah Mamah Dedeh, Ternyata Ini Alasannya Perabotan Serba Warna Emas
Dalam acara tersebut, Stephanus juga menyebut bahwa Lion Air JT-610 sempat naik turun sebelum akhirnya mengalami kecelakaan di perairan Karawang.
Namun menurut Stephanus, hal ini tidak masuk akal.
Stephanus menyebut bahwa kecepatan Lion Air JT-610 membuat dirinya berpikir bahwa ada sesuatu yang tidak normal dan harus segera diatasi.
"Tetapi ada sesuatu yang tidak masuk akal, yaitu kecepatannya. 340 Pak. Waduh, kuping (telinga) aja kalau saya dengan speed (kecepatan) 400 (bisa) mendengung. Mestinya ada sesuatu yang tidak normal, yang sesegera mungkin harus diatasi. Baru naik baru turun," ujar Stephanus.