Demo Guru Honorer di Istana
Jubir Prabowo-Sandi: Jokowi Lebih Pilih Blusukan untuk Pencitraan Ketimbang Bertemu Guru Honorer
Juru Bicara Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengkritik aksi Jokowi yang blusukan ke pasar di Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (30/10/2018) malam.
Menurutnya aksi Jokowi blusukan ke pasar tersebut tidak pas, karena ada ratusan guru honorer yang berdemonstrasi di depan Istana negara menuntut kejelasan status.
Jokowi dinilai tidak memprioritaskan para guru honorer, karena memilih blusukan di pasar.
Baca: Ini Tata Cara Mandi Junub yang Benar Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS)
"Enggak pas Jokowi blusukan. Kalau menurut kami seharusnya pak Jokowi lihat priortitas," ujar Andre kepada Tribunnews, Kamis (1/11/2018).
"Pak Jokowi janji mau ngangkat PNS. Sekarang malah tidak terima padahal (guru honorer) sudah nginap di depan istana," katanya.
Menurutnya sebagai petahana Jokowi tidak perlu lagi pencitraan, melainkan bukti kinerja.
Saat ini yang dibutuhkan masyarakat adalah perbaikan ekonomi yang membuat biaya hidup menjadi ringan.
"Bukan malah foto-foto pencitraan dan bilang tempe masih tebal," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo blusukan ke pasar Suryakencana, Bogor, Selasa (30/10/2018) menjelang tengah malam.
Usai berbelanja dan menyapa sejumlah pedagang, Jokowi memastikan bahwa harga kebutuhan pokok terkendali. Ia pun meminta tak ada lagi pihak-pihak yang menyebut bahwa harga kebutuhan pokok mahal.
"Jangan sampai ada yang teriak di pasar harga mahal-mahal. Nanti ibu-ibu (pedagang) di pasar marah, nanti enggak ada yang datang ke pasar, larinya ke supermarket, ke mall," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, barang kebutuhan pokok di pasar Suryakencana ini disuplai langsung dari Pasar Kramatjati. Bahkan, ada juga pedagang yang mengambil dari petani langsung.
"Jadi pasar tradisional itu pasar yang paling murah. Jadi jangan sampai masuk ke pasar bilang harga-harga mahal. Orang-orang enggak mau masuk ke pasar lagi. Hati-hati," kata Jokowi.
Tak ada menteri yang mau temui guru honorer
Deputi IV Kantor Staf Presiden Eko Sulistyo mengatakan, Sekretariat Negara sudah mencoba menghubungi sejumlah menteri terkait aksi unjuk rasa guru honorer di Istana, Selasa (30/10/2018) dan Rabu (31/10/2018).
Selain ingin bertemu Jokowi untuk menuntut pengangkatan mereka sebagai pegawai negeri sipil, para guru honorer juga menuntut bertemu dengan tiga menteri terkait.
"Mereka tuntutannya bertemu tiga menteri. Menteri tidak ada yang mau menerima," kata Eko kepada Kompas.com, Kamis (1/11/2018).