Mulai 10 November, Tol Makassar Tak Terima Uang Tunai
Direktur Utama BMN, Anwar Toha di sela jumpa pers di kantornya lantai 4 Menara Bosowa Jl Sudirman Makassar, Selasa (30/10/2018)
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Masyarakat pengguna jalan tol tak akan bisa lagi bertransaksi secara tunai saat melintas di sembilan ruas tol di Makassar, per Sabtu (10/11/2018) mendatang.
Ini sesuai kebijakan yang dikeluarkan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) dan PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) sebagai pengelola jalan tol seksi I dan II, serta jalan tol seksi IV yang memberlakukan 100 persen Uang Elektronik (Unik).
Direktur Utama BMN, Anwar Toha di sela jumpa pers di kantornya lantai 4 Menara Bosowa Jl Sudirman Makassar, Selasa (30/10/2018) menuturkan, tujuan utama kebijakan tersebut untuk mendukung penuh program pemerintah dalam penerapan pembayaran non-tunai di gerbang tol.
"Hingga saat ini presentase pengguna Unik di jalan tol Makassar masih di angka 56 persen dari seluruh ruas jalan tol operasi. Dimana pengguna jalan tol di hari kerja masih stagnan di angka 110 ribu per hari, dan hari libur turun sekitar 10persen-15 persen," kata Anwar sapaannya.
Ia miris, tinggal Makassar dan Medan kota besar di Indonesia yang belum mencapai 100 persen transaksi non-tunai di jalan tol.
"Makanya kebijakan tersebut kita harapkan dapat meningkatkan penetrasi transaksi Unik nantinya," kata lelaki berkacamata itu.

Hal ini berkolerasi dengan belum maksimalnya investasi perbankan dalam pengadaan mesin top up, dan inovasi kartu Unik yang dihadirkan.
"Tak ayal masih ada antrean panjang yang terlihat, khususnya di gate yang masih menawarkan pembayaran tunai. Sebut saja jalan dari arah bandara yang panjangnya bisa setengah kilometer (km)," katanya.
Direktur Teknik dan Operasi JTSE-BMN Ismail Malliungan menambahkan, sistem pembayaran Unik di tol Makassar sudah diterapkan bertahap manajemen sejek Oktober 2017.
"Sebelumnya kami masih memberlakukan gerbang hibrid sebanyak 13 gardu. Nantinya gardu tersebut akan ditingkatkan peralatannya dan hanya menerima Unik pada 10 November nanti," kata Ismail sapaannya.
Saat ini secara paralel, BMN-JTSE juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga pengguna jalan tol dapat mempersiapkan lebih awal.
"Untuk mendukung program ini kami tentu membutuhkan peran aktif perbankan untuk meningkatkan fasilitas top up kartu dan penyediaan kartu perdana," katanya.
Pertengahan tahun, BI sudah melakukan survey terkait efektivitas penggunaan Unik di jalan tol Makassar. Salah satu data yang diperoleh yakni, seluruh pengguna rutin jalan tol telah memiliki kartu bahkan lebih dari satu.
"Namun banyak yang tidak melakukan isi ulang, karena di gerbang tol masih dapat menerima uang tunai, walaupun harus mengantre di gerbang tol," katanya.