Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anaknya Sakit Setelah Disuntik MR, Kanit Tipidter Polres Bulukumba Minta Dinkes Tanggung Jawab

Setelah dilakukan vaksin measles dan rubella (MR) beberapa waktu lalu, anak semata wayangnya langsung jatuh sakit.

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Anita Kusuma Wardana
HANDOVER
Kepala Unit (Kanit) Tindak Pindana Tertentu (Tipidter), Polres Bulukumba, Bripka Ahmad Fatir. 

Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Kepala Unit (Kanit) Tindak Pindana Tertentu (Tipidter), Polres Bulukumba, Bripka Ahmad Fatir, meminta Dinas Kesehatan dan juga pihak SD 230 Palambarae, untuk bertanggung jawab.

Pasalnya, setelah dilakukan vaksin measles dan rubella (MR) beberapa waktu lalu, anak semata wayangnya langsung jatuh sakit.

Menurut pengakuan Ahmad Fatir, Rabu (25/10/2018), anaknya sudah tiga hari mengalami demam pasca mendapat imunisasi MR tersebut.

Baca: Petani Camba Diimbau Waspadai Hama Perusak Padi

Baca: Peserta Keluhkan Adanya Pengambilan Kartu Ujian, Begini Penjelasan BKDD Enrekang

"Tolong Dinas Kesehatan Bulukumba dan pihak sekolah SD 230 Palambarae tanggung jawab karena anak saya sudah tiga hari demam setelah disuntik di sekolahnya, dan tolong beri penjelasan utuh kesaya," kata Ahmad Fatir.

reaksi siswa saat disuntik vaksin MR
reaksi siswa saat disuntik vaksin MR (tribunnews.com)

Meski telah dikunjungi oleh pihak Puskesmas Bontonyeleng, Kecamatan Gantarang, Fatir tetap menyayangkan kejadian tersebut.

Kurangnya sosialisasi kepada orang tua murid juga disoroti oleh bintara polisi tingkat empat itu.

Menurutnya, dinas terkait seharusnya meminta izin terlebih dahulu kepada orangtua murid sebelum melakukan tindakan.

Baca: BKDD Enrekang Belum Tentukan Jadwal dan Lokasi Tes CAT CPNS

Baca: 100 Rumah di Tetewatu Soppeng Akan Diikutkan P2K3

Baca: Pemprov Sulbar Sinkronkan Program MARASA dan Program Pemerintah Pusat di Daerah

Terlebih status program imunisasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia itu, hingga kini masih berpolemik.

"Saya berterima kasih atas responya (Puskesmas Bontonyeleng), karena sudah membawa obat. Tapi saya kesal karena kami tidak diberitahu sebelumnya kalau mau imunisasi," kata Fatir.

Seharusnya kata dia, imunisasi dapat dilakukan jika ada persetujuan dari pihak orang tua murid.

Suntik vaksin MR di SMPN 1 Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.
Suntik vaksin MR di SMPN 1 Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu. (HANDOVER)

Saat dikonfirmasi, Pelaksana tugas (Plt), Kepala Dinas Kesehatan Bulukumba, Andi Ade Ariadi, mengaku telah menindaklanjuti kejadian tersebut.

Menurut mantan camat Gantarang itu, pihaknya bahkan telah melakukan kunjungan untuk mengecek secara langsung kondisi anak dari Ahmad Fatir.

"Kami telah melakukan kunjungan dengan melibatkan tim yang terdiri dari dokter, surveilans, perawat, dan bidan desa dan akan kami observasi terus dan memantau pekembangannya," jelas Kepala BKPSDM Bulukumba itu. (*).

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

 Follow juga akun instagram official kami: 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved