Mantan Ketua GP Ansor Pangkep Harap Calon Ketum NU Sulsel Punya Karakter Kuat
Basir menambahkan, selain memajukan NU Sulsel, para calon juga harus berkomitmen dan mempunyai visi-misi kejayaan NU.
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKAJENE - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Selatan akan menggelar konferensi wilayah di Gedung NU Universitas Islam Makassar, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar mulai tanggal 26 hingga 28 Oktober 2018 mendatang.
Konferwil ke XIV ini juga akan memilih Rais Syuriah PWNU Sulsel dan Ketua Tanfidziah PWNU Sulsel.
Mantan Ketua PC GP Ansor Kabupaten Pangkep, Muhammad Basir mengatakan, calon ketua NU Sulsel nantinya yang akan dipilih harus memiliki progres agar memajukan NU Sulsel.
"Calon Ketua NU Sulsel harus memiliki karakter yang kuat untuk memajukan NU di Sulsel," ujar Basir kepada TribunPangkep.com, Senin (22/10/2018).
Basir menambahkan, selain memajukan NU Sulsel, para calon juga harus berkomitmen dan mempunyai visi-misi kejayaan NU.
"NU harus maju, baik secara organisasi maupun secara kultural dan harus kembalikan kejayaan NU," jelas kader NU tersebut.
Sebelumnya, Ketua Tanfidziah adalah ketua pengurus harian PWNU Sulsel.
Dalam metode pemilihan, PWNU Sulsel akan menggunakan mekanisme pemilihan Ahlil Halli Wal Aqdi (AHWA).
Ahlul Halli Wal Aqdi merupakan institusi khusus yang berfungsi sebagai badan legislatif yang ditaati, berisi orang-orang berpengaruh dalam jamiyyah NU, dibentuk karena keperluan khusus pula.
Anggota Ahlul Halli adalah perwakilan orang-orang yang berpengaruh dan penting di tengah umat.
NU kemudian menggunakan tradisi ini dalam bentuk badan resmi bernama Syuriah dan berfungsi sebagai Ahlul Halli.