Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jamal Kashoggi, Wartawan Diduga Dimutilasi 15 Orang Sambil Dengar Musik di Kantor Konjen Arab Saudi

Kisah Jamal Kashoggi, Wartawan Diduga Dimutilasi 15 Orang di Kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi

Editor: Rasni
Kisah Jamal Kashoggi, Wartawan Diduga Dimutilasi 15 Orang di Kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi 

Kisah Jamal Kashoggi, Wartawan Diduga Dimutilasi 15 Orang di Kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi

TRIBUN-TIMUR.COM - Satu kasus kekerasan terhadap pewarta yang menggemparkan dunia.

Jurnalis yang senantiasa mengkritik pemerintah Arab Saudi, Jamal Khashoggi, diduga dibunuh dengan cara dimutilasi oleh 15 orang.

Dilaporkan para pelaku mutilasi yang memotong-motong tubuh Jamal Khashoggi harus mendengarkan musik.

Hal ini merujuk pada sebuah rekaman audio atau suara yang diperoleh dari pejabat anonim Turki untuk membuktikan Khashoggi telah dibunuh oleh tim yang berjumlah 15 orang itu.

Melalui rekaman suara itu, diduga Khashoggi dibunuh sesaat setelah ia masuk ke Konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu.

Demikian sumber dari pejabat Turki mengatakan kepada The Wall Street Jurnal dalam laporan yang diterbitkan Selasa (16/10/2018).

Khashoggi tidak diinterogasi, kata sumber.

Baca: Makassar Bicara Baik Hadirkan Marischka dan Tumming Abu

Baca: LAGI VIRAL Detik-detik Menteri Susi Marah kepada Sandiaga Uno: Jangan Asal Ngomong Dulu

Baca: Kebakaran Rumah Warga di Kecamatan Makassar, Damkar Kerahkan 22 Mobil Pemadam

Sebaliknya ia dipukuli dan dibunuh di kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi.

Khashoggi sempat berteriak kencang sekali. Bahkan teriakannya itu bisa didengar seorang staf konsulat.

Kemudian, terdengar suara seorang pria yang diidentifikasi oleh pejabat Turki sebagai Dr Salah al-Tubaigy, seorang dokter forensik dan 'ahli otopsi'.

"Ia direkomendasikan para pelaku lain untuk mendengarkan beberapa musik ketika memotong-potong tubuh dari kontributor The Washington Post," kata sumber itu.

Tidak jelas siapa orang yang menyuruh mereka untuk mendengarkan musik saat peristiwa pembunuhan terjadi.

Penyidik Turki telah melakukan pencarian atau investigasi sembilan jam di Konsulat, Selasa (16/10/2018).

Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengatakan para penyelidik menemukan beberapa bagian di Konsulat Arab Saudi terlihat baru dicat ulang.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved