Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hingga September 2018, Kasus Pencurian dan Penyalahgunaan Narkoba Paling Menonjol di Mamuju

Rata-rata yang didapati sebagai pengguna adalah petani, sebagai suplemen penambah stamina dalam bekerja.

Penulis: Nurhadi | Editor: Hasriyani Latif
nurhadi/tribunsulbar.com
Kapolres Mamuju, AKBP Muhammad Rivai Arvan 

Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi

TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Kasus pencurian dan penyalahgunaan narkoba menjadi kasus yang paling menonjol di wilayah hukum Polres Mamuju, Sulawesi Barat hingga September 2018.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Mamuju, AKBP Muhammad Rivai Arvan kepada sejumlah wartawan di Mall Matos, Senin (24/9/2018) malam.

"Untuk situasi dan kondisi di Mamuju hingga kini kasus yang paling menojol itu pencurian, terutama pencurian ponsel," kata AKBP Arvan.

Dikatakan, hampir seluruh kasus pencurian pelakunya di bawah umur dan merupakan orang yang tinggal dekat lokasi kejadian.

"Kadang pelaku pencurian itu terdapat anak di bawah umur, seperti kasus terakhir enam orang tersangka terdapat empat orang anak di bawah umur," ungkapnya.

Baca: Sat Narkoba Polres Enrekang Sosialisasi Bahaya Narkoba di SDN 83 Perangian Baraka

Baca: Bergelar Magister, AM Diciduk Polisi Gegara Mencuri Ponsel

Ia menjelaskan, maraknya kasus penyalahgunaan narkoba di wilayah hukum Polres Mamuju (Mamuju-Mamuju Tengah) karena merupakan jalur perlintasan dan sebagai tempat dari para konsumen.

"Lokasi yang paling banyak yang disasar adalah Mamuju Tengah, barangnya rata-rata dari Sulawesi Tengah dan sudah ada lima kasus yang kita tangkap semua barang dari sana, dan enam bulan terakhir ini semua barang dari sana," tuturnya.

Ia menjelaskan, rata-rata yang didapati sebagai pengguna adalah petani, sebagai suplemen penambah stamina dalam bekerja.

"Mereka menggunakan narkoba agar giat bekerja, tidak mudah ngantuk dan sebagainya. Tapi setelah efeknya selesai akan lemas dan dapat merusak organ tubuh," katanya.

"Makanya saya sudah perintahkan kasat narkoba untuk menggalakkan sosialisasi tentang bahaya narkoba. Karena pemahaman masyarakat disana masih sangat minim," tambahnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved