Travelstory
Bahasa Korea Jadi Prioritas Ketiga di Zhejiang University
"Kenapa Bahasa Korea mendominasi keterangan lembaran ini? Apakah tidak ada keterangan yang berbahasa Inggris atau Mandarin?”.
Penulis: CitizenReporter | Editor: Anita Kusuma Wardana
Al Zuhri
Mahasiswa Program Doktoral Zhejiang University
Melaporkan dari Kota Hangzhou, China
TRIBUN-TIMUR.COM-“ANNYEONG HASEYO”, riak kata seperti inilah yang paling getol ditangkap indera pendengaran saya saat kali pertama membuka mata untuk Zhejiang University (ZJU), kampus yang baru saja mempersilahkan saya mengaut ilmu untuk beberapa tahun ke depan.
Jika hanya melihat wajah sipembicara bisa saja salah estimasi sebab orang Korea, Jepang, China, Mongolia, Thailand dan Vietnam nyaris memiliki kepadanan wajah. Hanya dari tutur bahasa dan prevalensinya kita mampu mengidentifikasi mereka berasal dari negara mana.
Mendapati Hangul (tulisan korea) mungkin bukan hal ganjil lagi di sini. Begitulah penjelasan yang saya terima saat mendatangi outlet kartu sim baru di dalam perkarangan ZJU bagian Zijingang.
Di sana brosur keterangan dan panduan penggunaan kartu lebih banyak berbahasa Korea, jelas saja saya heran apa yang berlaku.
Sontak saya bertanya pada sipenjual, “Kenapa Bahasa Korea mendominasi keterangan lembaran ini? Apakah tidak ada keterangan yang berbahasa Inggris atau Mandarin?”.
Sang penjual malah balik bertanya, “Apakah kamu tidak tahu kampus ini sangat banyak mahasiswa Korea-nya?”
Keterangan yang sama juga saya peroleh dari mahasiswa China yang kebetulan saya temui di asrama mahasiswa international gedung B. Bahwa memang benar ZJU ada banyak mahasiswa Korea-nya dibandingkan dari negara lain.
Akan tetapi itu bukanlah dalih yang membawa saya menyaring kampus ini sebagai preferensi utama.
Ihwal ini kemudian diyakinkan pula saat saya mengikuti orientasi kampus, dimana penyampaian intruksi esensial bagi mahasiswa disampaikan dalam tiga bahasa, yaitu Mandarin, Inggris dan Korea.
Padahal ZJU juga memiliki program bahasa asing lain seperti Jerman, Perancis, Rusia, Jepang, dan lain-lain.
“Lalu kenapa mesti Bahasa Korea yang diprioritaskan untuk digunakan?,"pikir saya.
Bahasa Korea seperti menjadi bahasa ketiga terpenting bagi ZJU setelah Mandarin dan Inggris. Sepertinya ada afiliasi baik diantara ZJU dengan Korea, sehingga pihak kampus kentara mempersembahkan atensi lebih.
Jika umum diketahui ada banyak kampus di China didominasi oleh mahasiswa asal Afrika dan Pakistan maka di ZJU kita mendapati situasi berbeda. Penggemar K-Pop (Korean Pop) dan K-Drama (Korean Drama) pasti sangat mengidamkan itu pikir saya, setidaknya mereka bisa praktis belajar bahasa dan budaya Korea dari mahasiswanya langsung di sini.